Penyaluran Rastra, Kades ‘Bingung’ Bayar Upah Bongkar Muat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Batubara – Pemerintah Desa Simpang Dolok Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, mengaku kebingungan soal penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) pada tahun 2017 selain mengalami kekurangan, Kades pun bingung soal membayar gaji upah bungkar muat. Senin (1/5/2017).

Menurut Kepala Desa Simpang Dolok Yusnan, pihaknya tidak saja dipusingkan pada penyaluran Rastra kepada masyarakat, ditambah lagi dengan upah bongkar muat dan juru timbang yang harus dibayarnya kepada pekerja.

Sementara itu, harga beras Rastra di Desanya tidak lebih dari harga net Rp.1600.

“Karena bagi tenaga bongkar muat dan juru timbang nantinya juga perlu di upah dari kerja keringat yang dilakukannya, “ujar Yusnan Kepada wartawan.

Dijelaskannya, bantuan Raskin bagi warga Simpang Dolok ditahun 2016 lalu berjumlah 206 orang, ditahun 2017 ini jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi 185 orang.

Dikatakannya, “pada tahun 2016 lalu kami mendapatkan jatah Raskin hannya setengah dari jumlah quota yang sudah kami daftarkan. Walaupun begitu tetap saja kita sebagai Pemerintahan Desa harus membuat kebijakan agar beras Raskin diterima itu bisa dibagikan secara merata,” kata Yusnan.

Lebih jau Kades menjelaskan, pendataan yang dilakukan secara meraton untuk mengetahui jumlah warga yang kurang mampu dalam penerima bantuan beras Raskin tahun 2017. Hasilnya, sebanyak 185 orang warga yang nantinya bakal mendapat jatah raskin yang rata-rata mendapat 15 Kg/orang dengan harga Rp.1.600/kilogram.

“Alhamdulillah tahun ini penerima raskin semangkin membaik dan harganya tetap tidak diperbolehkan melebihi harga Rp.1.600 het yang ditentukan. Kami ingin menjalankan program sebagaimana mestinya agar tidak ada fitnah maupun kecurigaan bagi warga kami, “Ujar Yusnan. Berita Batubara, Erwin

- Advertisement -

Berita Terkini