Menjelang Hari Buruh Internasional, Pemuda Lira Kota Medan Menggelar FGD

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Berita Medan – SUMUT. Terkait Hari Buruh Internasional pada 1 Mei mendatang sebagai hari perjuanagn buruh di dunia, Pemuda Lira (Lumbung Informasi Rakyat) melaksanakan Forum Grup Diskusi (FGD) pada Rabu (26/4). membahas efektifitas unjuk rasa buruh.

FGD yang mengangkat tema “Evaluasi Eketifitas Penyampaian Aspirasi Permasalahan Buruh Di Sumatera Utara Melalui Aksi Unjuk Rasa” ini harapannya dapat melahirkan win win solution sehingga tuntutan buruh lebih mudah dicapai.

“Pemuda Lira Kota Medan meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk segera memperhatikan nasib buruh, jangan hanya memperhatikan pengusaha karena ada pengusaha tidak ada buruh tidak akan berjalan seluruh industri di Sumatera Utara ini. Selanjutnya meminta kepada seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk bergandengan tangan pada 1 dan 2 Mei turun kejalan menyuarakan aspirasi buruh dan Pemuda Lira Kota Medan siap menjadi garda terdepan untuk berjuang bersama buruh” ujar M. Alwi Hasbi Silalahi, sekretaris Pemuda Lira Kota Medan.

Diskusi yang dilaksanakan di jalan Rumah Sakit Haji 81/82 Medan, tepatnya Kafe Fayonesse ini, dihadiri jumlah peserta puluhan mahasiswa dari berbagai kampus asal UIN SU, UNIMED dan UMSU. Dalam FGD menghadirkan dua pemateri yakni Ronald Safriyansah dari Kontras Sumut dan Aminuddin Basril dari Serikat Pekerja Indonesia.

Dalam penyampaian argumennya Ronald mengatakan bahwa gerakan buruh di Indonesia ini khususnya Sumatera Utara tidak cukup hanya dengan melalui aksi turun kejalan.

“Selain aksi turun ke jalan serikat kaum buruh harus lah menjadi corong perjuangan yang harus memahami pemahaman hukum untuk langkah langkah perjuangan kesejahteraan yang ada di pengadilan. Dan juga muaranya adalah kaum buruh harus membangun alat politik alternatif seperti partai politik. Dan yakin lah bahwa kemenangan akan kita menangkan di jalanan.” Ujar Ronald dalam penyampaian materinya.

Selain itu Aminuddin dari Serikat Pekerja Industri mengatakan bahwa kesenjangan sosial di negara ini semakin membahayakan, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

“Berbeda dengan negara tetangga kita, di Singapura, Malaysia dan Thailand buruh digaji lebih tinggi jauh diatas upah minimal di Indonesia, bahkan permasalah di negara tetangga bukan lah upah melainkan jam kerja, Nah Indonesia kaum buruhnya masih mempermasalahkan upah yang tak pernah usai, saya yakin apabila mahasiwa bergabung dengan buruh untuk berjuang pasti mampu untuk mengubah kebijakan negara yang belum mensejahterakan buruh,” ujar Amin kepada peserta diskusi.

Dalam akhir diskusi Pemuda Lira Kota Medan menghasilkan bahwa semua elemen harus berjuang turun kejalan pada tanggal 1 dan 2 Mei nanti. Demi cita-cita rakyat Indonesia untuk mencapai kesejahteraan. Berita Medan, Dian Rahmad

- Advertisement -

Berita Terkini