HMI Cabang Denpasar Gelar Dialog Kebudayaan

HMI Cabang Denpasar
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar Gelar Dialog Kebudayaan.

MUDANews.com, Bali, (Denpasar) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar menggelar Dialog Budaya dengan tema ‘Dialog kebudayaan dan keharmonisan antar umat beragama di Bali’, Senin (3/4).

Acara yang digelar di Hotel Dwi Karya Denpasar Utara ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang cendrung selalu membenturkan kepentingan kelompok mayoritas dan minoritas, khususnya di daerah Bali. Bertindak sebagai narasumber dalam dialog ini antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali HM. Taufik Ashadi  dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet.

Dialog budaya yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Denpasar ini atas dasar banyaknya masalah bangsa dan ummat beragama di Indonesia saat ini khususnya di wilayah Bali, “kata Aan Rofiansyah selaku moderator saat memulai acara dialog”

Ketua MUI Bali, HM. Taufik Ashadi mengatakan Sebagai umat beragama dari pandangan kita umat islam kita mempunyai keyakinan dengan sungguh-sungguh bahwa manusia berasal dari satu keluarga saja. Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa dalam islam sendiri terdapat Tiga ciri persaudaraan. Pertama persudaraan sesama islam ukhuwah islamiyah. Persaudaraan sebagi bangsa ukhuwah wathinyah, dan persaudaraan sesama manusia ukhuwah basyariah.

Sementara itu, Ketua FKUB Bali, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahetdalam paparannya mengatakan Kita semua adalah bersaudara. Kerukunan itu memang harus selalu di bina baik di intern agama kemudian sebagai warga negara ataupun sesama umat manusia.

“Mengapa kita harus rukun/ harmoni. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, orang yang bisa hidup sendiri itu berarti melanggar kodrat. Sesama manusia kita saling membutuhkan, Tegas  Ida Pengelingsir”.

“Karakter bangsa indonesia adalah komunal, bersosial, berkelompok, dan gotong royong. Berbeda dengan masyarakat di barat yang lebih mengarah pada sifat individual. Meski individual mereka juga sebenarnya membutuhkan sahabat dan butuh sosial. Ciri masyarakat komunal itu saling menolong, gotong royong, Namun negatif nya adalah panatisme kelompok yang kadang membuat hubungan sosial bisa renggang, ujar Ida Pengelingsir”.

“Saling bantu, saling menolong antar sesama makhluk Tuhan. Jangan ada kesombongan-kesombongan terkait mayoritas dan minoritas, kita semua bersaudara sama-sama rakyat Indonesia. Bila tidak di jaga akan terjadi perpecahan. Papua ingin menjadi negara sendiri, aceh, yogyakarta dan daerah lain di Indonesia. Pungkas Ida Pengelingsir”.

Acara Dialog Kebudayaan tersebut dihadiri lebih dari 150 orang peserta yang berasal dari setiap golongan agama. [rd]