Ada Apa? Habis Renovasi 4,9 Miliar Gedung PN Siantar Renovasi Lagi

Breaking News

- Advertisement -
Laporan: Deva
MUDANews.com, Siantar (Sumut) – Tanda tanya kembali timbul setelah Pihak Pengadilan Negeri (PN) Siantar kembali melakukan rehabilitasi gedung pascarenovasi yang kerap menimbulkan masalah dan ketidaknyamanan.
Terlihat sejumlah pekerja bangunan dan renovasi mulai Senin (27/3) kemarin sedang melakukan rehab kembali pada bagian dinding yang berada di lorong utama gedung. Di mana kondisi dinding tampak sudah mengelupas akibat rembesan dan berjamur, meski baru selesai dikerjakan Desember 2016 lalu.
“Habis dikerok ini nanti didempul, bagian mana yang perlu didempul,” kata salah seorang pekerja
Sedikitnya terdapat tiga pekerja tampak tengah mengeruk cat pada bagian dinding di lorong utama gedung yang diperkirakan sepanjang 50 meter.
Belum diketahui bagian mana saja yang akan direhab. Namun santer diberitakan adanya dugaan mark up dana renovasi yang berpagu senilai 4,9 miliar. Kuasa Pengguna Anggaran diketahui ditanggungjawabi oleh Mediana Tarigan selaku sekretaris PN Siantar.
Sebelumnya, diduga sarat korupsi, hasil renovasi gedung Pengadilan Negeri (PN) Siantar Klas IIB kembali menimbulkan masalah. Secara tiba-tiba plafon bangunan berjatuhan dan nyaris menimbruk pengunjung yang berjalan di bawahnya sekitar pukul 12.15 WIB, Kamis (23/3).
Ketua PN Pematangsiantar, Pasti Tarigan sudah melihat langsung plafon yang berjatuhan di gedung kantornya ini. Dirinya tak bisa banyak menjelaskan soal proyek renovasi yang ditangani Sekretarianya itu. Bahkan dirinya mengaku malu dengan kondisi ini.”Sudah tiap hari diberitakan akibat renovasinya. Malu kita. Tanya aja lah sama dia (Mediana) langsung cemana kok bisa gitu,” kata Pasti Tarigan.
Jatuhnya plafon terjadi di dua ruas asbes, bahkan tepat di depan ruangan Sekretaris PN Siantar Mediana Tarigan yang notabene sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) renovasi gedung yang berpagu senilai Rp 4,9 miliar tersebut. Sebelumnya gedung PN Siantar bahkan pernah diterpa banjir pascarenovasi dan munculnya air dari dinding gedung dan dari bawah keramik bangunan.
Mediana yang dikonfirmasi awak media via seluler, mengatakan sudah tahu permasalahan gedung yang baru terjadi. Dirinya tak membicarakan dana renovasi yang diduga sarat korupsi. Dirinya malah meminta pemborong untuk segera memperbaiki.
“Iya sudah tahu saya tadi. Tadi coba diminta coba dicek dan diperbaiki semuanya. Ini masih masa perbaikan. Dananya berpagu Rp 4,9 miliar dan yang terpakai Rp 4,8 miliar,” kata Mediana.
Sebelumnya, DPR RI Junimart Girsang juga sudah mengunjungi Pengadilan Negeri (PN) Pematangsiantar. Junimart menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari reses Komisi III. Hal itu menyusul renovasi gedung PN yang diduga bermasalah. Junimart terlihat meninjau gedung. Ia pun masuk ke setiap ruangan yang ada pengadilan untuk melihat kondisi gedung.
“Ada informasi fasilitas bangunan menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga mengganggu proses kerja dan menimbulkan pikiran negatif di masyarakat, yakni adanya penyimpangan (pengelolaan anggaran),” ungkapnya.[ rd ]
- Advertisement -

Berita Terkini