Firman Firdaus Sitepu Anggota DPRD Karo Angkat Bicara Soal Kemacetan Yang Semakin Akut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan : Arkhan AL

MUDANews.com, Karo – Sejumlah elemen warga kota Kabanjahe dan Berastagi berharap kinerja Kepala Dinas Perhubungan Karo yang baru Dinasti Sitepu S.Sos mampu merubah kesemerawutan lalu lintas dan perparkiran di kedua kota tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Karo Firman Firdaus Sitepu SH di Kabanjahe, Selasa (14/3).

Menurut pandangan wakil rakyat tersebut, kota Kabanjahe dan Berastagi merupakan miniatur dan cerminan dari Kabupaten Karo. Selama ini, wajah kedua kota ini sangat kental dengan kesan ketidaktertiban alias serba semerawut terutama dalam hal tata letak parkir dan lalulintasnya. “Mulai dari parkir hingga kemacetan adalah bukti Kepala Dinas yang lama gagal menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” tegasnya”.

Firman Firdaus Sitepu mengatakan, akibat situasi tersebut maka ungkapan tiada hari tanpa macet saat ini sangat pas dengan kondisi yang sebenarnya, baik di Kota Kabanjahe maupun Berastagi. “Akibat parkir kendaraan bermotor yang seolah tanpa aturan akhirnya berbuah ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan, sebab hal itu menimbulkan efek domino berupa kemacetan arus lalu lintas. Hal itu bisa dilihat setiap hari baik di Kabanjahe maupun Berastagi,” ujarnya.

Berikutnya, Firdaus berharap agar Dinasti Sitepu yang beberapa waktu lalu dilantik Bupati Karo sebagai Kadishub menggantikan Drs Lesta Karo-Karo, dapat bekerja dengan baik hingga mampu merubah wajah semerawut yang selama ini menghiasi wajah kota Kabanjahe dan Berastagi. Seluruh rambu-rambu lalu lintas yang akan mengarahkan pengendara agar difungsikan, demikian juga bagi rambu-rambu larangan bagi angkutan tertentu agar dijalankan sesuai fungsinya. Kalau ada yang melanggar agar ditindak, jangan hanya jadi pajangan.

“Sama halnya dengan traffic light yang baru dipasang akhir Desember 2016 lalu, tapi sudah tidak difungsikan. Ini harus menjadi perhatian serius Dishub Karo, apa penyebabnya, kenapa tidak difungsikan,” kecamnya. Rambu dilarang parkir yang terlihat pada beberapa jalan sering diacuhkan para pengendara motor maupun mobil saat memarkirkan kendaraannya. Hal tersebut membuat “gerah” masyarakat.

Pemasangan rambu lalu lintas adalah untuk mengutamakan fungsi jalan, bukan sekedar pajangan, cuma masyarakat belum begitu memahaminya. “Perlu langkah-langkah dari Dishub Karo untuk proses edukasi bagi pengendara sehingga tidak ada lagi yang memarkir di situ,” ujarnya.

Sebaliknya harus ada sanksi yang dikenakan bagi para pelanggar ketika mereka tidak mengindahkan rambu-rambu tersebut. Jika sanksi tersebut tidak dilaksanakan maka terjadilah anggapan bahwa rambu tersebut hanya sebagai hiasan saja,” tambahnya.

Soal trotoar dan tempat parkir di inti kota berubah fungsi, juga tidak luput dari pandangan wakil rakyat dari partai Golkar itu.”Trotoar, fungsinya untuk menghormati pejalan kaki, bukan untuk pedagang kaki lima, begitu juga dengan tempat parkir, bukan untuk tempat ajang promosi dagangannya seperti produk rokok, HP, dan yang lainnya, itu juga harus menjadi perhatian serius dari pihak terkait,” ujarnya. [pa]

- Advertisement -

Berita Terkini