Terkait Kasus Keracunan Makanan SMKN Binaan Pemprovsu, Polisi Sudah Periksa Saksi dan Kirim Sample Makanan ke Labfor

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Putra

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Terkait kasus keracunan yang dialami ratusan pelajar SMKN Binaan Pemprovsu, setelah menyantap hidangan makan malam di asrama sekolah, di Jalan Karya Dalam, Helvetia, Medan, kini aparat kepolisian terus menyelidiki kasus tersebut.

Selain itu, petugas juga tengah memeriksa beberapa saksi untuk mendalami penyebab keracunan makanan tersebut.

“Sudah ada beberapa saksi yang telah diperiksa dalam kasus keracunan makanan yang dialami ratusan siswa SMKN Binaan Pemprovsu tersebut,” terang Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho saat ditanyai wartawan, Kamis (9/2) siang.

Kapolrestabes juga menjelaskan, polisi bersama Dinas Kesehatan Pemprovsu telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi para siswa ke Labfor untuk mengetahui apakah makan itu layak dikonsumsi atau tidak.

“Ya kita lihat dulu hasil dari pemeriksaan Labfor. Kalau memang terbukti makan itu telah basi, baru bisa kita lakukan penindakan,” ujar Sandi sembari menuturkan bahwa kasus keracunan makanan itu telah diserahkan penyelidikannya ke Unit Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Sat Reskrim Polrestabes Medan.

“Proses penyelidikannya sudah diserahkan ke Unit Tipiter Polrestabes Medan,” jelas mantan Kasat Reskrim Polresta Medan ini.

Sebelumnya, seratusan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Binaan Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan Karya Dalam, Helvetia, Medan diduga mengalami keracunan makanan. Guna mendapatkan pertolongan medis, seratusan orang ini pun langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Medan.

Berdasarkan informasinya, dari jumlah itu,  ada sekitar 41  pelajar yang dirawat di Rumah Sakit Sufina Aziz, Medan untuk mendapat penanganan medis. Menurut para korban yang dirawat diruangan lantai 2 Rumah Sakit Sufina Aziz, mereka diduga keracunan makanan setelah mengkonsumsi nasi, ayam semur, tempe dan sayur bening di ruang makan di asrama sekolah itu.

“Kami makan malam di asrama sekolah. Setelah itu langsung sakit perut mules dan mual gitu. Semalam makan nasi pakai ayam semur, sayur bening,” kata Anggi Tresya (15) salah seorang siswi yang mengalami gejala mual dan muntah, Rabu (8/2).

Sementara itu, Kabid Keperawatan Rumah Sakit Sufina Aziz, Nuraina mengatakan, ada 41 pelajar yang dirawat. Setelah mendapat penanganan medis, para pelajar kondisinya sudah membaik.‎ Menurutnya, gejala yang diderita para pelajar itu yakni mual, muntah dan pusing. Saat ini, dokter masih melakukan pemeriksaan darah.

Sementara itu, Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu SH SIK MH mengatakan ada sekitar 350 pelajar yang ikut menyantap makan malam di asrama itu. Namun dari jumlah itu, ada sekitar seratusan pelajar yang mengalami keracunan sehingga dirawat di Rumah Sakit Sufina Azis, Rumah Sakit Imelda Pekerja Merdeka, dan RS Putri Hijau.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini