Pemprovsu Bakal Bangun Museum Pers

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut (Provsu), Hasban Ritonga mendukung rencana pameran Pers Sumut yang diselenggarakan Dewan Harian Daerah (DHD) angkatan 45 pada perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari mendatang. Hal tersebut, sehubungan dengan jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, atau sebelum sumpah pemuda salah satu media terbitan Sumut sudah mencetuskan kemerdekaan.

Hasban mengatakan, bahwa pers Indonesia juga memiliki peran penting dalam meraih kemerdekaan, baik saat meliput hingga proses pengolahan berita di redaksi hingga penerbitan.

“Tokoh-tokoh pres kita layak dikatakan sebagai pahlawan karena melalui tulisan dan liputan saat di medan perang tidak mengenal takut,” kata Hasban saat audiensi bersama bersama DHD 45, di ruang kerjanya Gedung lama kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Kecamatan Medan Petisah, Senin (6/2).

Karenanya, Hasban mengusulkan pembangunan museum pers, yang berfungsi untuk menceritakan kembali sejarah dan para tokoh pers kepada kaum muda.

“Dibuat atau dibangun museum pers yang isinya tentang perjuangan tokoh-tokoh pers dahulu,” cetus Hasban.

Sehubungan dengan pameran pers, Hasban akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut guna melibatkan para siswa SMU sederajat agar melihat dan mengetahui bagaimana peran media meraih kemerdekaan melalui tulisan.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua DHD angkatan 45 Nurdin Lubis  bahwa pameran itu akan diselenggarakan mulai 9-16 Februari 2017, selain memamerkan dunia pers sebelum kemerdekaan hingga merdeka hingga zaman orde baru.

“Momen ini mengambil peringatan hari pres nasional yang pada bulan Februari,” sebut Nurdin.

Sementara itu, pakar sejarah Unimed, Ichwan mengatakan, Pers di Indonesia memiliki sejarah penting dalam kemerdekaan. Terlebih lagi di Sumut, pada tahun 1916 kemerdekaan sudah diungkapkan oleh media Benih Merdeka tepatnya sebelum sumpah pemuda. Ichwan mendapatkan informasi itu dari arsip nasional yang ada di Belanda.

“Perlu diketahui setiap koran yang diterbitkan selalu ada untuk pemerintah Belanda. Dan dilakukan arsip oleh pemerintah Belanda saat itu,” ungkapnya.

Untuk itulah, pameran pers ini sangat penting bagi pelajar agar mengetahui betapa beratnya para penjuang meraih kemerdekaan baik yang mengangkat bambu runcing dan pena.

Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk memarakan perayaan pers berikutnya yang direncanakan digelar di Sumut.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini