Syahrul M Pasaribu, Dinilai Gagal Pimpin Tapanuli Selatan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapanuli Selatan – Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke- 74 mengisahkan kesedihan bagi masyarakat Tapanuli Selatan. Pasalnya Dua periode Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M Pasaribu masih banyak Desa yang belum teraliri listrik.

Muhammad Amru, Ketua Lingkaran Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan (LIMA-TABAGSEL) prihatin dan kecewa atas kinerja Bupati Tapanuli Selatan, terlebih ini diujung Periode kedua Bapak Syahrul Pasaribu.

“Kita kecewa dengan kinerja Pak Bupati Tapsel yang kebijakannya dinilai tidak berpihak kepada Rakyat kecil, Lihat saja sebagai contohnya Rasio elektrifikasi di Tapsel masih rendah itu bisa dibuktikan masih banyaknya Desa yang belum disentuh Listrik PLN dan Non PLN, tragisnya bisa kita katakan belum Merdeka dari Kegelapan,” beber Amru, Mahasiswa Pertanian di salah satu Kampus Ternama di Tapanuli Bagian Selatan ini.

Tapanuli Selatan dengan Sumber Daya Alam yang dimiliki diharapkan mampu lebih maju dari Kabupaten/kota di Sumatera Utara. “Kita kaya akan Sumber Daya Alam, ada tambang emas di batangtoru yang tentu diharapkan berkontribusi besar dalam Peningkatan PAD, Perkebunan Karet dan Sawit begitu juga dengan Tanaman Holtikultura lainnya serta Tanah yang subur yang barang tentu harus diberi dorongan serta dukungan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan,” tegas Aktivis Lingkungan ini.

Disamping itu, Pemerhati sosial Sumatera Utara Zikri Azizan Lubis menilai Kabupaten Tapanuli Selatan dibawah garis Pimpinannya Syahrul M Pasaribu dinilai gagal dalam meningkatkan status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tapanuli Selatan. “Bisa dilihat di Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Selatan dalam angka dan juga Indikator Kesejahteraan Tapanuli Selatan, sejak tahun 2011 sampai dengan 2018 belum ada peningkatan status IPM Tapsel, tepatnya stagnan pada status sedang,” tegas Zikri

Zikri membeberkan, bahwa didalam dokumen statistik kesejahteraan Tapanuli Selatan tahun 2018 BAB 5 tentang perumahan, menerangkan bahwa sedikitnya ada 21,20% sumur tak terlindungi dan hanya 3,53 sumur bor dan 56,75% sumur terlindungi, hal tersebut dinilai sangat berbanding lurus dengan banyaknya yang menderita penyakit diare dan kolera pada tahun 2016 berjumlah 1.329jiwa untuk kategori umur dibawah dan diatas 15 tahun, dan pada tahun 2017 penderita penyakit diare dan kolera meningkat cukup signifikan diangka 6.854jiwa.

“Harusnya jauh jauh hari Badan Perencanaan Daerah dan Dinas teknis harus mampu menerjemahkan Visi-Misi Bupati Tapanuli Selatan yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera baik dari segi Perencanaan begitu juga kegiatan fisik. Kehadiran SKPD, SEKDA dan Orang dekatnya Bupati ya tidak lain harus mendorong Visi-Misi agar terukur, terarah demi Masyarakat Tapanuli Selatan yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera,” tutup Zikri. Berita Tapanuli Selatan, Seftian

- Advertisement -

Berita Terkini