Membangun Kesadaran Nasional, Refleksi HUT 74 RI

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Kemerdekaan Republik Indonesia bukan merupakan hadiah atau hal yang didapatkan dengan mudah, tetapi dengan perjuangan yang susah payah serta pengorbanan para pahlawan, yang nyawanya jadi korban dan jasadnya gugur di medan juang demi cita-cita bersama untuk berdiri kokohnya bangsa ini.

Gerak menuju terbentuknya bangsa Indonesia bukan waktu yang singkat, butuh waktu yang lama, hal ini terlihat dari mulai terjadinya konsolidasi kebangsaan pada tahun 1920-an, yang digerakkan oleh para pemuda dan pelajar Indonesia yang belajar di Belanda dan organisasi-organisasi pemuda/pelajar dari berbagai daerah di tahanah air.

Organisasi-organisasi pemuda dari berbagai daerah seperti: Jong Java, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Celebes, dan lain sebagainya mulai meninggalkan nasionalisme lokal dan menuju nasionalisme Indonesia, yang perlu dipahami pada saat itu para pemuda dan pelajar Indonesia memiliki kesadaran nasional bersama untuk mewujudkan Indonesia Merdeka, peroses kesadaran berbangsa ini berjalan dengan sangat cepat, dan puncaknya adalah lahirnya sumpah pemuda 28 oktober 1928.

Jika kita kilas balik lagi kebelakang, konsolidasi kebangsaan pada saat itu dilakukan oleh anak-anak muda usia-20an, jadi tak salah bila kita katakan bangsa ini dibentuk dan didirikan oleh pemuda dan pelajar dan sangat sedikit generasi yang lebih tua,

Perjuangan menuju detik-detik proklamasi juga di dorong oleh kekuatan pemuda agar soekarno segera membacakan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, dan akhirnya pada hari Jum’at pukul 10 WIB, 17 agustus 1945 dibacakanlah teks proklamasi itu oleh Bung Karno, di kediaman bung karno Jalan Pagengsaan Timur No. 56. Jakarta.

Hari ini tepat sudah 74 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, peringatan HUT 74 ini mengangkat tema “SDM Unggul, Indonesia Maju”.

Keunggulan SDM dan kemajuan bangsa tidak akan terwujud dengan sendirinya, butuh proses juga perjuangan untuk membangun kesadaran khususnya para pemuda, bila bercermin dari sejarah berdiri bangsa ini yang dimotori oleh kesadaran nasional para pemuda pada masa itu, kita juga berharap para pemuda hari ini mampu mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan aktifitas-katifitas positif, mengembalikan semangat gotong royong yang sudah mulai hilang dan menghadirkan karya-karya terbaik untuk membangun peradaban bangsa.

Penulis adalah Abdillah Fahmiza (Founder Rumah Peradaban)

- Advertisement -

Berita Terkini