Ikatan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMA Gelar Kuliah Umum

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ikatan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area (Ikamita FISIP UMA) menggelar kuliah umum. Dengan tema politik identitas manusia perahu, Rabu (03/3/2019).

Manusia perahu atau disebut juga pincalang adalah orang-orang yang yang hidup dari pulau ke pulau. Orang pincalang tinggal di sepanjang laut Indonesia dari timur sampai ke barat. Orang pincalang menjalankan kehidupan sehari-harinya di laut. Mulai dari makan, minum, menikah, melahirkan serta kebutuhan dan kegiatan lainnya dilaksanakan diatas perahu. Pincalang dikenal dengan kearifan lokalnya mempunyai ilmu falak yang dapat membaca situasi dan kondisi alam. Kapan akan turun hujan, datangnya badai dan sebagainya. Orang pincalang sangat primitif, namun mereka sangat religius. Mereka tidak dapat membaca dan menulis. Namun mereka hafal Alquran dan sangat fasih. Dan taat beribadah solat lima waktu salat. Orang pincalang sangat membenci orang yang tinggal di darat , dan mengganggap bahwa orang darat adalah penipu dan tidak bisa dipercaya.

Menariknya, pemateri Idris Pasaribu SH menyampaikan, walaupun orang pincalang primitif dan terbelakang tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat peduli terhadap kondisi laut Indonesia.

“Dan mereka juga sebagai pertahanan terkahir di zona kelautan Indonesia,” paparnya.

Sebab, Idris menjelaskan, karena mereka menjaga laut Indonesia tanpa dibayar sepeserpun. Bahkan jika ada kapal asing masuk. Maka orang pincalang akan langsung menghadang nya tanpa rasa gentar dan tanpa arahan dari pemerintah.

Selain itu, Armansyah Mantondang SSos MSi menjelaskan tentang letak politik identitas manusia perahu atau pincalang tersebut yaitu pada kesamaan hak yang terabaikan, tertindas, dan terisolasi.

Maka dari itu, manusia perahu membentuk kelompok dengan satu kesamaan ingin mendapatkan hak yang sama.

“Sangat disayang kan sampai saat ini mereka tidak terjamah oleh pemerintah, meski otonomi daerah sebagai realisasi dari desentralisasi sudah digencarkan pasca reformasi,” imbuhnya.

Selanjutnya, ketua umum ikatan mahasiswa ilmu pemerintahan, Ika Suhaila Anshori menambahkan, pandangan terhadap manusia perahu atau pincalang yaitu bahwa orang pincalang adalah bagian dari kita. Untuk itu, kita sebagai mahasiswa mempunyai tugas penting untuk ikut serta memberikan hak yang sebesar-besarnya kepada mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

“Kasih sayang dan toleransi adalah kartu indentitas yang sebenarnya,” katanya mengambil sebuah kutipan. Berita Medan, ISA

- Advertisement -

Berita Terkini