Mayoritas Anggaran Pertahanan RI untuk Suku Cadang dan Riset

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pernyataan Presiden Jokowi saat debat Pilpres IV, Sabtu (29/3/2019), bahwa prioritas anggaran pertahanan negara, bukan difokuskan pada pembelian dan belanja alat-alat militer. Tapi lebih dititikberatkan kepada pembuatan suku cadang serta riset, mendapat tanggapan positif dari kalangan masyarakat di Sumatera Utara.

Sebagaimana pernyataan Ketua Umum Relawan JAMIN-Sumut Ir H Erwan Rozadi Nasution kepada wartawan usia nonton bareng di Sekretariat JAMIN Jalan T Cik Di Tiro No 53 Medan.

Apalagi sebut Ir Erwan Rozadi Nasution, Jokowi sendiri memandang untuk saat ini lebih bijaksana jika anggaran pertahanan itu dipakai bagi pengembangan bagi pembuatan alat tempur ringan militer dan riset guna alih teknologi.

“Kita lihat jika saat ini tank-tank kita juga banyak diminati asing. Demikian juga senjata-senjata tempur ringan seperti senapan tempur, bahkan sudah banyak dipesan oleh negara di mancanegara,” ujar Erwan Rozadi.

“Apalagi Jokowi sendiri sudah memantapkan penggunaan teknologi dalam hal penjagaan dan pengawasan teritorial kita, dengan menggunakan radar. Itu semuanya tentunya lebih efektif dalam mengawasi pertahanan keamanan nasional, ketimbang membeli peralatan tempur super mahal dari luar negeri,” papar Erwan Rozadi Nasution.

Erwan Rozadi Nasution juga mengatakan sistem pertahanan nasional kita (HANKAMRATA), yang memposisikan TNI dan Rakyat bersatu-pada apabila adanya invasi asing, adalah sistem pertahanan nasional yang merupakan warisan para pejuang dan pahlawan bangsa di TNI. Hingga tidak perlu lagi diragukan keampuhan sistim pertahanan nasional tersebut, hingga harus digerus oleh pemikiran untuk memiliki peralatan militer super canggih tapi juga super mahal.

“Pak Jokowi mengatakan nanti anggaran belanja untuk peralatan militer akan ditingkatkan, tapi saat ini mungkin lebih baik anggaran tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab Presiden Jokowi juga memandang bukan invasi asing yang harus dikhawatirkan, tapi keberagaman yang menjadi modal dasar kita berbangsa dan bernegara. Bila tidak dikelola dengan baik, dapat dijadikan alat dan sarana untuk memecah belah persatuan bangsa,” tukas Ir H Erwan Rozadi Nasution.

Dalam acara nonton bareng yang dihadiri tidak kurang dari seribuan warga Kota Medan tersebut, hadir juga tokoh masyarakat Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Ketua LBH JAMIN M Sai Rangkuti MH, Ustaz Sahabat JAMIN seperti Marasutan Ritonga SAg, Samin Pane MAg, dan Miftah MAg, serta ketua Komunitas India-Indonesia R. Kumar, dan berbagai elemen masyarakat di Kota Medan. Berita Medan, alf

- Advertisement -

Berita Terkini