H Rusdi Lubis Tantang Generasi Muda Jauhi Narkoba

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pematang Siantar – Semangat dari seorang H Rusdi Lubis yang nota bene telah banyak makan asam garam dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, membuatnya merasa terpanggil untuk mensiasati agar pengaruh jahat yang saat ini menerpa generasi muda penerus bangsa jangan sampai terpengaruh dengan aksi beli dan mengkonsumsi narkoba.

“Inilah tantangan kita , ketika cerita narkoba tidak semangat, jadi inilah tantangan yang sesungguhnya. Mungkin tipuan kita tidak hanya sekali, kita akan coba terus dan terus, hingga berulang kali,” ujar H Rusdi dihadapan simpatisan di Pematang Siantar, Sabtu (29/12/2018).

Lebih lanjut, dengan suasana akrab penuh kekeluargaan, memperkenalkan dirinya diiringi humor, canda dan tawa.

”Nama saya Rusdi Lubis dari orang pinggiran, mantan orang susah, jual kapur barus di pinggir jalan,” ujarnya disambut gelak tawa hadirin.

H Rusdi menuturkan, sebenarnya dirinya bukan motivator, cuma omong doang, tapi beliau mengaku senang, ketika generasi muda mampu melakukan hal terbaik buat masa depannya.

“Saya mantan Direktur PTPN IV, saya juga pernah menjabat Ketua KAHMI Sumut , Ketua Hikma Sumut. Jadi berbekal pengalaman dan kemampuan yang saya miliki hingga saat ini, saatmya melihat dan menilai bahwasanya ada anak muda yang kita lihat saat ini dalam suasana penuh cobaan, karena banyaknya pengaruh-pengaruh dari berbagai pihak,” ucap H Rusdi.

Lebih lanjut H Rusdi mengatakan bahwa, pengaruh-pengaruh itu merupakan tantangan bagi anak muda, jadi kepada orangtuanya, lingkungannya, ini tantangan yang sangat besar, bagaimana kita di daerah ini bisa membangun kekompakan untuk mengatasi semua tantangan.

“Kalau kita katakan salah, maka salah lah, karena itulah ujian, oleh karena itu rapatkan barisan untuk menghalau persoalan-persoalan,” tegas H Rusdi.

H Rusdi Lubis juga mengingatkan, bahwa kita sejak di rahim ibu ,3 bulan di dalam kandungannya, kita ditiupkan ruh. Dari saat itu kita sudah berjuang dalam rahim ibu untuk keluar dan buat kitapun ketika sudah keluar dari kandungan ibu, disebut sebagai pejuang.

“Siapa yang berjuang itu? Perjuangan kita terhadap anak-anak, itu sudah disebut pejuang. Tapi tidak bisa tidak dibantu oleh bidan atau kalau di kampung-kampung, lebih di kenal dengan dukun beranak,” jelas H Rusdi sambil tersenyum simpul.

Maka ketika setiap seseorang atau individu diciptakan oleh Allah SWT adalah sebagai pejuang. Cuma tidak secara langsung disana terselip bantuan orang lain, tidak ada orang yang berhasil sukses tanpa bantuan orang lain.

Sambil memberikan contoh, H Rusdi menyebutkan bahwa semua orang saling membantu, dan ketika ibu Pipin jangan lari kepada hal-hal yang negatif, begitu pula dengan pak ustad, dan demikian juga dengan bapak ibu sekalian adalah pejuang termasuk kita semua, baik posisinya sebagai orang tua atau posisinya sebagai anak muda.

“Dengan demikian, cita-cita kita adalah satu yaitu kesuksesan, tapi kita tidak tahan melihat orang yang sukses, namun saya pribadi tidak bangga jadi orang yg sukses, tapi saya bangga melihat orang yang sukses dan bernilai serta bermanfaat, maka majulah terus,” ujar H Rusdi.

Ketua Penasehat KAHMI Sumut ini pun mengatakan bahwa hidup ini harus bermanfaat. Bermanfaat bagi dirinya, bagi kelarganya, bagi tempatya dia bekerja, bagi lingkungannya, agamanya, bangsa dan negara yang kita cintai, dan itulah hakekatnya, kenapa kita bangga dengan orang sukses dan bernilai bermanfaat, karena itu perintah Allah atau perintah Tuhan yang maha kuasa.

Dan apa yang dikatakan Allah kepada kita, HABLUM MINALLAH HABLUM MINANNAS, hubungan secara vertikal kepada Allah SWT, dan hubungan horizontal kepada manusia dalam sebuah kehidupan. Dan H Rusdi menegaskan bahwa itu perintah, dengan demikian manusia itu tidak ada sebagai makhluk pribadi hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi memikirkan kehidupan sosial. Karena jika hanya memikirkan diri sendiri, maka gampang hidup ini.

“Ingat dibandingkan hewan dengan manusia, manusia melahirkan, hewan pun sama, manusia memberi makan, hewan pun bisa memberi makan, membesarkan anaknya hewan pun sama , dalam kondisi saat ini manusia sama seperti hewan,” terangnya.

Maka jika dengan tujuan yang baik, hati yang baik, dan hati tersebut yang menggerakkan badan termasuk mulutnya. Maka yang dibedakan Allah SWT itu adalah pikiran dan hati.

“Binatang atau hewan itu tidak punya pikiran dan hati, tapi cuma punya otak. Namun fikiran dan bedanya ketika binatang atau hewan besar semakin besar, dia tidak kenal dengan orang tuanya, dia tidak kenal dengan keluarganya, malah dia bisa mencakar orang tuanya, keluarganya, itu namaya hewan. Jadi kalau ada laporan manusia seperti itu ,apa namanya kalau bukan hewan? Tapi apa yang disebut dengan fikiran dan hati yang rusak? Jadi pikiran dan hati yang rusak itu dalam kondisi saat ini yang harus kita benahi. Ini ujian daripada Allah SWT, termasuk para pemuja narkoba, maka kita tidak perlu takut sepanjang itu dalam posisi FASTABIQUL KHAIRAT,” papar H Rusdi.

Lalu kenapa harus takut, menurut H Rusdi, bahwa hal demikian juga menjadi renungan generasi muda ini.

“Hidup itu sederhana bu, hanya 3 fase, anak-anak, muda dan tua. Generasi muda ini amanahnya berjuang, cuma berjuang tidak ada yang lain-lain, berjuang dalam apa saja, termasuk berjuang dalam bentuk apa namanya disebut dengan sifat perjuangan itu sendiri,” tandas H Rusdi Lubis SH MMA, yang merupakan Caleg DPRD Sumut dari Partai Hanura Nomor Urut 1 Dapil Pematang Siantar-Simalungan. Berita Pematang Siantar, Lana

- Advertisement -

Berita Terkini