Progress Jalan Tol Medan – Binjai, Menteri BUMN Bilang Masih Ada Kendala Pembebasan Lahan

Progress Jalan Tol Medan - Binjai, Menteri BUMN Bilang Masih Ada Kendala Pembebasan Lahan
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) Menteri Agaria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (kiri) dan Wali kota Medan T. Dzulmi Eldin

Laporan : Yogoy

MudaNews, Medan (Sumut) – Pembangunan jalan Tol Medan – Binjai mulai menunjukkan titik terang. Targetnya, pada akhir 2017 ini akan ada dua seksi yang akan dioperasikan. Kendala yang masih dihadapi adalah soal pembebasan lahan. Karena ada jalur yang melintasi pemukiman padat penduduk.

Hari ini, progres itu langsung ditinjau empat menteri dan instansi terkait lainnya. Antara lain, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agaria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Mochammad Basoeki Hadimoeljono juga Kejagung HM Prasetyo bersama Gubsu Tengku Erry Nuradi dan unsur Forum Komunikasi Daerah, Rabu (5/4).

Rini Soemarno memastikan, Jalan Tol Medan-Binjai itu akan rampung pada 2017. Untuk permasalahan pembebasan lahan, akan diselesaikan secepatnya.

“Untuk persoalan pembebasan lahan di seksi 1 ini memang cukup rumit sehingga masih dalam proses dan sedang kita bicarakan. Namun, untuk seksi 2 dan seksi 3 saat ini lagi proses pembangunan dan kita targetkan sebelum lebaran sudah dapat digunakan oleh masyarakat,” terangnya.

Pembebasan lahan akan diupayakan selesai dalam bulan ini. Yang jadi kendala di lahan itu adalah ada tiga sertifikat tanah dan ada 360 KK yang menempati.

Rini juga menyebutkan untuk persoalan pembebasan lahan di seksi 1 ini, maka, Menteri PUPR dan Menteri Agraria dan Tata Ruang juga dapat membantu menyelesaikan sehingga di akhir tahun keseluruhan pembangunan jalan tol Medan-Binjai dapat dioperasionalkan.

“Makanya kita harapkan bulan April ini pembebasan lahan sudah dapat diselesaikan untuk seksi 1, dan kita targetkan di akhir 2017 keseluruhannya dapat betul-betul selesai dan dapat dioperasionalkan,”
katanya.

Progres pembebasan lahan untuk Seksi 1 yakni Tanjung Mulia – Helvetia. Dengan panjang 6.071 Km dengan kebutuhan lahan 36,66 hektar, progress pengadaan lahan 24,74 hektar atau 67,49 persen dan progress fisik 16,715 persen.

Untuk seksi 2 Helvetia- Sei Semayang panjang 9,051 Km dengan kebutuhan lahan 46,36 ha dengan progress pengadaan lahan 45,02 ha atau 97,11 persen
dan progress fisik 88,43 persen.

Selanjutnya untuk seksi 3, Sei Semayang-Binjai dengan panjang 10.319. Km dengan kebutuhan lahan 61,04 ha dan progress pengadaan lahan 60,70. Ha atau 99,48 persen dan progress pembangunan fisik 86,27 persen. Secara keseluruhan panjang luas lahan yang harus dibebaskan 25,441 Ha. dengan kebutuhan lahan 144,06 Ha dan luas progress pengadaan tanah.130,45 Ha atau 90,57 persen dengan progress fisik 57,02 persen. Pembangunan ini membutuhkan dana sekitar Rp1,1 triliun.[rd]