Mahasiswa Asal Aceh Tenggara, Kapankah Prestasi Putra Daerah Dihargai ?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Aceh Tenggara – Putra Daerah, sebutan ini idealnya diberikan kepada seluruh anak yang lahir di suatu daerah. Peranan putra/i daerah tentu dinantikan dan sangat berpengaruh bagi kemajuan daerah di masa mendatang, sehingga identitas seseorang sebagai putra daerah terus melekat hingga akhir hayatnya. Identitas kedaerahan yang melekat bagi setiap putra/i daerah harusnya mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah untuk menjaga sumberdaya daerah dalam mengembangkan potensi diri serta membawa hasil pendidikan dan pengalamannya untuk turut berkontribusi memajukan daerahnya. Lantas pertanyaannya, apakah semua anak yang lahir di daerah akan mendapat perhatian pemerintah daerahnya untuk pemenuhan pendidikan dan pengalamannya? Apakah seseorang hanya diakui sebagai putra daerah ketika sudah sukses? Sedangkan di masa ia berjuang untuk belajar diabaikan begitu saja? Bukankah pemerintah daerah wajib memperhatikan generasi muda-mudi untuk kemajuan daerah di masa mendatang?

Ini terus muncul dibenak salah satu putra daerah Aceh Tenggara yang punya cita-cita besar untuk memajukan daerah melalui prestasi yang diperolehnya. Hanya saja, sikap acuh, dan pengabaian yang diperolehnya dari pemda Aceh Tenggara ketika mengajukan permohonan bantuan beasiswa studinya, padahal sebelumnya ia adalah wisudawan terbaik se-universitas di UIN Sumatera Utara dengan IPK sempurna 4.00, apakah Pemda Agara tidak mengakuinya sebagai Putra Daerah? Jika tidak, mengapa melontarkan visi-misi membiayai beasiswa bagi anak daerah yang memperoleh prestasi, dan lain sebagainya. Pencapaian itu belumkah menggugah hati pemerintah untuk menciptakan daya saing tinggi putra daerah yang studi di luar daerah?

Berikut biodata salah satu anak daerah Aceh Tenggara yang berhasil menjadi lulusan terbaik dengan IPK sempurna 4.00 di UIN Sumatera Utara Medan tersebut.
Muhammad Shaleh Assingkily, Lahir di Lawe Kersik (Kutacane-Aceh Tenggara) pada tanggal 27 April 1997. Beralamat di Desa Kuta Rih, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara. Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Putra Sulung Bapak Sabaruddin Ahmad, S.Pd.I dan Ibu Siti Patimah. Riwayat Pendidikannya:
1. R.A Ummul Yatama Kutacane : Tamat tahun 2002
2. MIN Kutacane : Tamat Tahun 2008
3. Mtsn Kutacane : Tamat Tahun 2011
4. MAS Raudhalatul Shalihin Rema: Tamat Tahun 2014
5. UINSU Medan : Tamat Tahun 2018
6. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Sedang Kuliah S.2

Alhamdulillah sejak RA, MI, MTsN, MA, dan kuliah program S1 selalu memperoleh predikat sebagai lulusan terbaik. Bahkan pada saat diwisuda pada tanggal 19 Juli 2018 lalu ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK sempurna 4.00. Demi merawat asa dan melanjutkan cita, kini ia melanjutkan studi Magister di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan alhamdulillah saat ini sudah semester 2 serta memperoleh IP tertinggi juga. Inilah segelintir prestasi yang didapatkan oleh Muhammad Shaleh Assingkily.

Kapankah Prestasi Putra Daerah
Transkip Nilai S-1 Muhammad Shaleh Assingkily

Kapankah Prestasi Putra Daerah

 

 

 

 

 

 

Kapankah Prestasi Putra Daerah
KHS Semester 1-2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

“Pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya, yakni Ir. H. Hasanuddin, B. MM dan H. Ali Basrah, S.Pd, MM itu saya kuliah di UIN SU Medan program S1. Awalnya saya mendapat bantuan beasiswa dari PEMDA Aceh Tenggara uang keberangkatan sebesar Rp. 5.000.000.00, dan setiap tahun saya mendapat beasiswa prestasi IPK tertinggi Rp.1.500.000. Namun saat ini masa kepemimpinan sekarang, samasekali saya belum peroleh bantuan berupa beasiswa prestasi dari Pemda,” ujar Assingkily.

Selanjutnya ia juga menuturkan, dengan semangat dan kemauan yang tinggi, selesai kuliah program S1 saya ingin melanjutkan program S2. Mengingat saya punya sedikit prestasi ingin rasanya memohon bantuan beasiswa kepada PEMDA Aceh Tenggara. Lalu saya ajukan permohonan bantuan beasiswa untuk keberangkatan dan biaya perkuliahan bagi mahasiswa yang baru lulus masuk ke program Magister (S2) pada Perguruan Tinggi Negeri, dari APBK Kabupaten Aceh Tenggara tahun anggaran 2018.

Lantas ia juga menceritakan kronologis dirinya saat mengajukan permohonan kepada pihak Pemda Aceh Tenggara, diawal saya dan Bapak merasa gembira karena Bupati Aceh Tenggara merekomendasikan kepada SEKDA untuk dibantu, kemudian SEKDA merekomendasikan kepada bagian keuangan/anggaran supaya diproses dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme. Tapi pada saat menuju masa pencairan, bagian keuangan/anggaran mengatakan tidak ada alokasi dana untuk program S2 yang ada hanya untuk program S1. Bukankah salah satu visi dan misi bupati dan wakil bupati Aceh Tenggara saat kampanye akan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi baik program S1, S2 bahkan S3.

Kapankah Prestasi Putra Daerah Dihargai (?)
Lembar Disposisi Bupati Agara yang diteruskan kepada Sekda dan Dinas terkait

Lantas hal ini menjadikannya kesal akan sikap dan tindakan Pemda yang dinilai kurang memerhatikan anak daerah yang berkiprah di luar daerah. Prestasi yang bagaimana lagi yang dicari……? Bukankah ini sebuah prestasi anak Negeri Aceh Tenggara…? Begitupun diakhir penyampaian rasa kecewanya ia menuturkan, sebagai putra daerah, saya tetap bangga lahir dari bumi sepakat segenep. Walaupun Aceh Tenggara mungkin tidak bangga kepada saya.

Kapankah Prestasi Putra Daerah
Penyerahan Piagam kepada Wisudawan Terbaik

Melalui tulisan ini, kami sampaikan kepada Pemda Aceh Tenggara dan Bapak/Ibu Wakil Rakyat Agara yang saat ini memperoleh amanah rakyat baik di DPRK, DPRA, maupun di Tingkat Pusat DPR-RI mohon kiranya memberi perhatian kepada generasi Agara dalam berjuang terutama salah satu putra daerah Aceh Tenggara Muhammad Shaleh Assingkily yang menorehkan prestasi gemilang dan sekarang sedang menempuh pendidikan di negeri orang. Bahkan punya cita-cita kelak untuk membangun tanah kelahirannya Bumi Sepakat Segenep Aceh Tenggara. Bagi bapak dan ibu yang terketuk hatinya terlebih dahulu Kami ucapkan terima kasih.

Mungkin prestasi yang diraihnya saat ini hanya menghadirkan rasa bahagia bagi dirinya, orangtua, dan juga keluarga besarnya. Sedangkan Pemda Agara acuh akan prestasi semacam ini, konon lagi memberi apresiasi. Wallahu’alam. Berita Aceh Tenggara, MN

- Advertisement -

Berita Terkini