Santri Diminta Perkuat Jiwa Religius Keislaman dan Nasionalisme Kebangsaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Plt Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Drs H Tengku Darmansyah MA mengatakan, santri dan seluruh anak bangsa diminta memperkuat jiwa religius keislaman sekaligus jiwa nasionalime kebangsaan sebagaimana yang telah diwariskan oleh para ulama dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Tengku Darmansyah juga mengharapkan para santri untuk selalu berjihad, membela bangsa, menjaga tanah air dan melindungi tumpah darah Indonesia serta menegakkan keadilan.

“Peringatan Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober 2017 merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Pengakuan kiprah para Ulama dan Santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945,” ungkapnya saat memberi kata sambutan pada acara Peringatan Hari Santri Nasional ke 3 di Kementerian Agama Kabupaten Langkat, Rabu (1/11).

Tengku Darmasyah mengatakan, sejarah mencatat para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para Santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan.

Ia menyampaikan, di era digital sekarang ini, santri harus menguasai teknologi dan informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi pengunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama dan moral bangsa.

Sementara itu, Bupati Langkat diwakili Sekda Indra Salahuddin mengharapkan, melalui Peringatan Hari Santri Nasional diharapkan akan menumbuhkan semangat kebangsaan dikalangan santri sekaligus memperkokoh integritas bangsa dalam memperkuat tali persaudaraan masyarakat Indonesia yang hidup dalam keberagaman.

Bupati mengatakan, sebagaimana tema peringatan Hari Santri Nasional yang diusung pada tahun ini yakni “Wajah Santri Wajah Indonesia”, hal ini menyiratkan bahwa seluruh santri berkewajiban menampilkan wajah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, Wajah Islam yang membenci tindak kekerasan.

“Adalah salah besar jika keberadaan Pondok Pesantren di identikkan sebagai tempat pembinaan teroris. Pesantren dan teroris adalah dua hal yang bertolak belakang, diantara keduanya tidak saling berkaitan,” tegasnya. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini