Menag: Karakteristik Pendidikan Tinggi Keagamaan Harus Tetap Memberi Warna

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Kementerian Agama saat ini memiliki 56 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan 17 di antaranya sudah bertransformasi menjadi UIN, begitu pula Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang ditingkatkan statusnya menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), termasuk dibeberapa provinsi yang baru dibentuk.

“Walaupun PTKIN dibuka fakultas dan program studi umum, saya minta karakteristik Pendidikan Tinggi Keagamaan harus tetap memberi warna,” ucap Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat melantik sejumlah rektor PTKIN di Jakarta, Jumat (28/7).

Menag meminta perhatian Rektor UIN IAIN dan Ketua STAIN untuk mengarahkan seluruh civitas akademika agar tetap istiqomah melaksanakan misi besar yang dibawa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri sejak lahirnya.

Oleh karena itu, ujar Menag, ditengah perkembangan yang pesat saat ini, fakultas–fakultas agama Islam dan pengembangan disiplin ilmu–ilmu keislaman perlu terus dikembangkan dan diperkuat sebagai mainstream Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

“Dipundak saudara-saudara yang diberi amanah untuk menjabat pimpinan PTKIN, pemerintah menitipkan kepercayaan dan sekaligus harapan yang besar untuk memimpin , mengelola, serta memajukan perguruan tinggi ini agar tumbuh menjadi lembaga pendidikan tinggi unggulan di negara kita,” pesan Menag.

Menurutnya, perubahan status menjadi lembaga pendidikan tinggi UIN atau IAIN bukanlah klimaks sebuah agenda perubahan, melainkan langkah awal untuk menata perguruan tinggi yang setidaknya mencakup sumber daya akademik, manajemen perguran tinggi administrasi, serta infrastruktur fisik.

“Perkembangan Perguruan tinggi Keagamaan Islam Negeri di negara kita telah memasuki gelombang kedua, saya menggunakan istilah “gelombang ekspansi” dengan maksud untuk mengartikulasikan dinamika dan proses yang berlangsung,” ujarnya.

Bagi Menag, segala capaian yang hari ini boleh kita banggakan, adalah merupakan sebuah mata rantai keberhasilan masa lalu, masa kini dan masa datang, perkembangan UIN, IAIN dan STAIN merupakan karya dan perjuangan lintas generasi, milik semua generasi, dan semua golongan yang ada didalamnya, ucap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Pendidikan Keagamaan yang dikelola dilingkungan Kementerian Agama, Menag menekankan, harus mampu memberikan dasar-dasar yang kokoh bagi pembentukkan generasi umat dan bangsa yang beriman dan bertaqwa, sebagai landasan pembentukkan karakter bangsa.

“Mari senantiasa kita menyemai kontribusi pendidikan Islam untuk peradaban Islam Nusantara yang berkemajuan,” ucapnya.

Menag dalam kesempatan tersebut melantik sejumlah rektor PTKIN, yaitu: Prof.Dr. H. Abd. Haris, M.Ag sebagai Rektor UIN Maulana Malik Ibrahin; Prof. Dr. H. Moh. Mukri,M.Ag sebagai Rektor UIN Raden Intan Bandar Lampung’; Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi Aseri,MA sebagai Rektor UIN Antasari Banjarmasin; Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA sebagai Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten; Dr. H. Mutawali,M.Ag sebagai Rektor UIN Mataram; Dr. H. Eka Putra Wirman, MA sebagai Rektor UIN Imam Bonjol Padang; Dr. H. Hadri Hasan,MA sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi; Prof. Dr. H. Sirajuddin, M,M.Ag, M.H sebagai Rektor IAIN Bengkulu; Dr. Mundakir,M.Ag sebagai sebagai Ketua STAIN Kudus, dan Prof. Dr. A. Nuzul, SH, M.Hum sebagai Ketua STAIN Watampone. (ka)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini