Direktur KSKK: Madrasah Padukan Moralitas dan Intelektualitas

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Serpong – Diskursus perlunya penguatan pendidikan karakter di lembaga pendidikan menguat dalam beberapa pekan terakhir.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) M Nur Kholis Setiawan mengatakan kalau hal itu tidak terlalu relevan dengan madrasah.

“Madrasah sejak awal sudah memadukan pendidikan moralitas dan intelektualitas,” tegas M. Nur Kholis Setiawan ketika memberikan pengarahan dalam kegiatan review Buku Kurikulum 2013 Jenjang Madrasah Ibtidaiyah di Serpong, Kamis (14/6).

Menurutnya, madrasah adalah lembaga pendidikan yang sejak awal ingin membentuk peserta didik tidak hanya memiliki intelektualitas tinggi, tapi lebih penting dari itu adalah moralitasnya.

“Apalah arti intelektualitas tinggi, namun tidak didasari oleh moral yang kuat. Intelektualitas melahirkan orang pinter. Moralitas akan melahirkan orang bener,” terangnya.

“Para pejabat yang korup milyaran rupiah hari ini bukanlah orang-orang bodoh. Mereka orang pinter-pinter. Mereka kurang memiliki moralitas maka tidak bener,” sambungnya.

Dikatakan M Nur Kholis, madrasah memiliki akar sejarah panjang dan dasar keilmuan sangat kuat yang diwariskan para ulama dulu. Meski demikian, madrasah tetap harus siap menghadapi perubahan zaman. Sebab, jika tidak, maka lulusan madrasah akan menjadi obyek dan penonton bagi peradaban itu sendiri.

Terkait review buku, M Nur Kholis Setiawan mengingatkan pentingnya memasukan pesan dan nilai moderasi, toleransi, kebangsaan dan keindonesaan.

“Pastikan buku-buku ajar tidak bermasalah dan menimbulkan masalah di kemudian hari,” tambahnya.

Sementara itu, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah, Basnang Sa’id mengatakan, kegiatan review buku ini diadakan sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu buku ajar dan memastikan tidak mengandung konten yang sesat dan menyesatkan.

Review Buku Kurikulum 2013 jenjang MI ini digelar dari 14 – 16 Juni 2017 di Serpong Banten. Kegiatan ini diikuti 60 peserta dari unsur penulis dan pengguna, yaitu para guru dan unsur akademisi perguruan tinggi.

“Sebelumnya para peserta ditugasi menelaah buku di tempat kerja masing-masing. Hasil atau temuan telaah itu lalu didiskusikan bersama di kegiatan ini agar lebih efektif dan efisien,” terang Kasi Kurikulum dan Evaluasi MI dan MTs Imam Bukhari. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini