(Breaking News) Demo Guru Simalungun, Natarmila Damanik Rela Jual Tanah Demi Perpanjang SK PTT

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Berita Medan SUMUT. Sungguh miris jika melihat nasib para guru honor di Simalungung. Bagaimana tidak, sudahlah gajinya kecil mereka harus membayar uang belasan juta rupiah perpanjangan SK Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Seperti yang dirasakan Natarmila boru Damanik. Guru Sekolah Dasar Guru Raya Kahean itu menangis saat menceritakan nasibnya sebagai guru honor di sana.

Natarmila sudah menjadi guru honor dari 2006. Kemudian dia ikut program Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Pemkab Simalungun di tahun 2013. Dengan harapan, ada pengangkatan PNS nantinya.

“Kemarin kami diimingi ada pengangkatan PNS. Makanya kami mau,” katanya dengan berlinang air mata saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Rabu (26/4).

Pahitnya, setelah berjalan Natarmila malah dimintai sejumlah uang untuk perpanjangan SK PTT. Jumlah uang yang harus dibayarkan cukup fantastis, Rp 13 Juta.

“Ada oknum di sana (Simalungun) yang meminta. Mereka menyebutnya uang pulsa,” katanya.

Padahal setiap bulannya Natarmila hanya menerima gaji Rp. 1-1,1 juta per bulannya. Jika dihitung, artinya antara balik tidak balik, apa yang diterima dan yang dibayarkan.

Bahkan, saat kehabisan dana Natarmila rela menjual tapak tanah miliknya untuk membayarkan ‘Uang Pulsa’ itu. “Tanah saya terjual demi bayar perpanjangan itu,” keluhnya.

Praktek pungli ini sudah berjalan bertahun-tahun. Mereka sudah menanyakan hal itu kepada Pemkab. Namun hasilnya tidak ada jawaban. Belum lagi pemecatan ratusan guru honor. Ketika mereka mempertanyakan hal itu, mereka malah diintimidasi.

Natarmila bersama rekan senasibnya kini masih mengajar. Mereka merasa bertanggung jawab atas murid-muridnya. Kini, mereka masih menunggu apakah DPRD Sumut bisa menyelesaikan masalah ini. Berita Medan, Yogoy

- Advertisement -

Berita Terkini