Uang Sertifikasi Tak Keluar, Belasan Guru Nasrani Mengadu ke Ombudsman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Jaya

Mudanews.com (Medan) – Belasan guru dari berbagai sekolah yang ada di Kota Medan, khususnya guru Nasrani mengadu ke Ombudsman RI perwakilan Sumatera Utara (Sumut) terkait tunjangan sertifikasi yang tidak keluar.

Salah satu Guru Agama Kristen di daerah Medan Tuntungan R. Saragih, juga menceritakan keluh kesahnya kepada awak media. Bagaimana tidak, tunjangan sertifikasinya tak kunjung dicairkan oleh dinas terkait.

“Sudah 11 bulan lah tidak cair. Sejak April 2016 sampai Februari 2017. Desember 2015, saya sertifikasi,” kata R. Saragih saat mengadukan nasib bersama belasan rekannya ke Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Jalan Majapahit, Senin (27/2).

Selain soal tunjangan yang belum cair, wanita yang sudah mengabdi sebagai pengajar cukup lama itu juga menuturkan soal adanya pungutan saat dia mengurus sertifikasi kala itu. Namun dia tidak merinci, untuk apa uang yang diminta itu.

“Selama pengurusan sertifikasi itu ada diminta 100 ribu,” katanya dengan kesal.

Diperhitungkam total tunjangannya yang belum dicairkan sekitar Rp. 33 juta. Karena sudah tertunggak 11 bulan.

Kemudian R. Saragih menjelaskan soal kutipan pasca sertifikasi. “Yang mengutip biaya itu katanya resmi. Dari Binmas katanya. Setelah pencairan, dia minta sukarela. Kebetulam kami sepakat, satu angkatan selulusan Rp. 300 ribu. Jumlah kami ada 18 orang,” ucapnya.

Dirinya juga berharap pemerintah segera merespon hal ini.mereka meminta agar tunjangan sertifikasi mereka dicairkan.

Untuk diketahui, R. Saragih bersama belasan rekannya mengadukan soal mandeknya tunjangan sertifikasi mereka. Selain itu, mereka juga mengadukan soal kutipan yang diduga dilakukan oknum Binmas Kemenag Kota Medan. [pu]

- Advertisement -

Berita Terkini