[Profil] 1000_guru Medan, Bukan Sekedar Cuitan, Membangun Pendidikan Dari Pedalaman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Imam

MUDANew.com – Mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan mendapatkan kehidupan yang layak merupakan Hak Asasi bagi Setiap Manusia. Belum meratanya pendidikan dan juga kesehatan adalah salah satu problem bangsa ini.

Atas dasar kegelisahan itu semua hadirlah 1000_guru, sebuah komunitas peduli pendidikan di pedalaman dan perbatasan Indonesia, yang berisikan anak-anak muda. Dibentuk pada 22 Agustus 2012 oleh founder Jemi Ngadiono, mulanya hanya sekedar akun twitter inspirasi yang menyajikan potret realita pendidikan di pedalaman dan perbatasan pelosok negeri ini. Namun pada akhirnya berubah dan berkembang dengan sebuah gerakan mengajak anak-anak muda Indonesia untuk melakukan aksi sosial nyata, dan turun langsung membantu pendidikan dan menginspirasi adik-adik di pedalaman sembari traveling, menikmati keindahan Indonesia.

Kini, komunitas yang sudah berdiri lebih dari 4 tahun ini sudah berkembang menjadi 35 regional yang tersebar di seluruh Indonesia. Medan adalah salah satu kota yang menjadi bagian menyebarnya komunitas 1000_guru. 1000_guru Medan sendiri berdiri pada tanggal 28 Februari 2015 dan di ketuai oleh Arif Wardiman Lase.

Saat ditanyai oleh MUDANews.com, Tim 1000_guru Medan mengungkapkan alasan turut didirikannya 1000_guru medan. Tim 1000_guru Medan bagian media dan jurnalistik, Gustinavira mengungkapkan, “Dulunya kita hanya menjadi pengikut akun twitter 1000_guru, setelah mengetahui bahwa akun tersebut telah berubah jadi gerakan sosial yang nyata, maka dengan karena kesamaan visi untuk memperhatikan kondisi pendidikan anak pedalaman, akhirnya kita tertarik untuk membangun gerakan ini di medan”.

Menurut 1000_guru Medan, di daerah pedalaman dan perbatasan, pendidikan adalah kebutuhan yang sangat mahal, kadang ada kalanya kami temui gedung sekolah yang tak layak dan hal itu bukan lagi hal yang aneh, namun ada pula gedung sekolah memang baik, tapi kualitas pendidikan sangatlah berbeda dengan pendidikan di kota besar.

Banyak potret-potret pendidikan pedalaman yang mereka temui membuat mereka semakin ingin membantu dan berbagi dengan anak-anak pedalaman dan perbatasan negeri ini.

Mereka juga megajak semua kalangan untuk bergabung dengan 1000 guru. Terjun ke pedalaman dan perbatasan Indonesia bukan sekedar agar anak-anak pedalaman terinspirasi dengan kehadiran para professional ke sekolah mereka, namun juga tak jarang mereka menemukan bahwa para peserta Traveling and Teaching yang justru termotivasi dan terinspirasi dari semangat juang anak-anak pedalaman dan perbatasan.

“Kami percaya semua orang bisa menjadi pendidik. Bergabunglah bersama kami, mari memulai perjalananmu, membantu dan menginspirasi anak-anak serta guru guru pedalaman dan perbatasan Indonesia. Jelajahi pelosok negeri ini bersama 1000_guru dalam program Traveling and Teaching,” jelas Gustinavira/Vira.

Selanjutnya Vira menjelaskan, ada 3 program yang dilakukan 1000_guru medan, yaitu: Traveling and Teaching (TnT), Teaching and Giving (TnG) dan Moral Campaign. Kesemua program tersebut dirangkum dalam sebuah kegiatan menarik.

“Program Travelling and Teaching (TnT) merupakan program utama dari 1000_guru medan, program ini adalah kegiatan mengajak semua kalangan anak muda dari berbagai latar belakang profesi untuk menjadi volunteer (relawan) yang nantinya bersama dengan tim 1000_guru medan untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah dan unik di Indonesia khususnya di Sumatera Utara, dan tentunya disertai dengan kegiatan sosial berbagi dan mengajar di tempat-tempat yang dikunjungi, berbagi ilmu pengetahuan dan memotivasi anak-anak pedalaman dan perbatasan” lanjut vira.

Gadis yang berprofesi di dunia event organizer ini juga memaparkan bahwa Teaching and Travelling (TnT) biasanya berlangsung selama 3 hari dan diikuti dengan pengobatan gratis bagi warga sekitar lokasi TnT. Sejauh ini kegiatan TnT sudah 8 kali dilaksanakan seperti di Desa Jaring Halus Langkat, Pangururan Samosir, Labuhan Batu Selatan, Kawasan Relokasi Siosar dan yang terakhir di MIS MPI KLEP Dusun X, Desa Silau Laut Kabupaten Asahan.  Kegiatan TnT yang memakan waktu 3 hari biasanya dilaksanakan dari hari Jumat hingga Minggu dengan agenda mengajar dan pengobatan gratis di hari Sabtu dan Traveling di hari Minggu.

Selain menjalankan kegiatan TnT yang rutin, kegiatan lain dari 1000_guru Medan adalah Teaching and Giving (TnG) yang biasanya dilaksanakan dalam satu hari dan dengan lokasi yang tidak begitu jauh dari Kota Medan.

TnG adalah kegiatan yang berorientasi lebih kepada melakukan pengajaran dan sosialisasi di sekolah-sekolah di daerah yang tidak berada jauh dari Kota Medan. Terakhir kali 1000_guru Medan melakukan kegiatan TnG di SD Swasta Islamiyah Deli Serdang beberapa waktu lalu.

“Selain mengajar dalam program TnG kita juga melakukan berbagai macam aksi kampanye kesehatan, seperti sikat gigi yang baik dan cuci tangan pakai sabun,” ungkap Vira.

Dari informasi yang dihimpun MUDANews.com, yang membuat kegiatan ini berbeda hanya dari waktu pelaksanaan kegiatan yang hanya satu hari.

Disamping itu, moral campaign juga merupakan program 1000_guru Medan, di mana kegiatan ini lebih mengarah kepada pembentukan karakter siswa.

“Dalam kegiatan moral campaign, kami memberikan stimulus kepada siswa untuk lebih menghormati guru, karena saat sekarang ini akibat perkembangan zaman dan lingkungan kita mengkhawatirkan moral anak menurun, karena anak-anak belum mampu menyerap dengan baik apa yang dilihat dan terjadi di lingkungannya. Kemudian juga saat sekarang ini konten-konten tontonan yang ada di media televisi sangat sedikit bagian yang mengandung hal-hal positif yang dapat diserap anak dengan baik,” jelas vira.

Anak merupakan generasi penerus bangsa, moral anak mencerminkan moral bangsa kedepan. Apalagi dalam memanfaatkan bonus demografi tahun 2020-2030.

Kemudian Vira mengungkapkan bahwa antusias pemuda yang ada di Kota Medan dan Sumatera Utara juga terbilang cukup besar terhadap komunitas 1000_guru Medan ini.

Hal ini dapat dilihat dari cukup banyaknya pendaftar setiap kali diadakannya kegiatan TnT maupun TnG.

1000_guru medan terus merekrut anak-anak muda yang ingin menjadi volunteer. Sistem perekrutan yang digunakan 1000_guru medan untuk menjaring pemuda yang ingin turut melakukan aksi nyata ke pedalaman dengan menyediakan kuota 30 orang pada setiap kegiatan. Biasanya calon volunteer yang ingin bergabung mengirimkan CV dan tulisan motivasi kepada tim 1000_guru Medan.

Salam 1000_guru, salam 1000 harapan dan cita-cita.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini