Menag: Agama Niscaya Membawa Kedamaian

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Jikapun ada, itu pasti mengatasnamakan agama, bukan dari agama itu sendiri. Tidak ada agama yang meminta umatnya untuk berkonflik. Justru, substansi agama adalah pembawa kedamaian.

Demikian disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku “Ketika Agama Bawa Damai, Bukan Perang: Belajar dari ‘Imam dan Pastor,’ di Auditorium HM. Rasjidi Gd. Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin No. 6 Jakarta, Rabu, (1/10).

Sekurangnya ada lima hal, menurut Menag, yang dapat dipelajari dari pengalaman Imam Ashafa (58 tahun) dan Pastor James ( 57 tahun) di Nigeria yang termaktub dalam buku.

Hal pertama adalah munculnya kesadaran bahwa agama membawa kedamaian. Inilah subtansi agama. Seluruh agama mengajarkan kedamaian.

“Dari namanya saja sudah Islam, serumpun dengan kata salaam, yaitu damai. Ajaran utama Agama Kristen adalah menebar kasih,” jelas Menag selaku Pembicara Kunci.

“Dalam agama Hindu juga ada ajaran tentang dharma. Juga dalam agama lain. Maka, konflik atau kekerasan adalah lawan dari semua agama. Kesadaran inilah yang membuat mereka berdua berdamai,” lanjutnya.

Masih menurut Menag, setelah kesadaran, maka ada keinginan untuk mengevaluasi diri. Lalu terus memperbaiki diri. Lalu tidak sampai disini, kedua orang yang patut dicontoh ini juga membuat institusi atau lembaga.

“Lalu mereka membangun jaringan dengan berbagai pihak. Sehingga, yang terakhir, mereka dengan dengan mudah dalam menkampanyekan hal ini,” jelas Menag.

“Hal ini adalah pengalaman dan pembelajaran yang sangat baik, yaitu untuk mengambalikan agama kepada substansinnya, yaitu damai,” tandas Menag.

Acara pelucuran dan diskusi buku ini terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Agama melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, dan Yayasan TIFA.

Hadir sebagai narasumber, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sydney Jones, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid, dan Direktur Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina Ihsan Ali Fauzi.

Turut hadir mendampingi Menag Kepala PKUB Ferimeldi dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini