Puisi “Kaos dan Sepeda” Berujung Masalah, Ini Kata Mendagri

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyesalkan puisi yang dibuat oleh Wakil Ketua DPR, Fadli Zon yang berjudul “Kaos dan Sepeda”. Meski tidak menyebut nama, namun dalam bait puisi penuh dengan sindiran terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

Tjahjo mempertanyakan puisi tersebut untuk siapa? jika ditujukan kepada presiden. Tjahjo menilai apa tidak boleh presiden dekat dengan rakyatnya, bersentuhan, berjabat tangan dan berdialog mendengar aspirasi rakyat Indonesia.

“Memberikan tanda mata kepada rakyat kok dikritik,” kata Tjahjo kepada wartawan di kantornya, Senin (4/9).

Menurutnya, setiap orang mulai dari anggota DPR sampai Presiden berhak untuk dekat dengan masyarakatnya dimanapun, kapanpun.

“Yth sdr Fadli Zon, sah-sah saja mengkritik kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak sesuai dalam fungsi pengawasannya sebagai angggota DPR,” ujarnya.

Tapi Tjahjo merasa aneh ketika Fadli justru mengkritisi Presiden yang dekat dengan rakyat. “Atau memang saya kurang paham dengan bahasa puisi,” tandasnya.

Diketahui, Wakil Ketua DPR asal Partai Gerindra ini membuat puisi yang berjudul kaos dan sepeda. Dalam baitnya Fadli menulis mengenai kesejahteraan rakyat, lempar kaos, bagi sepeda sampai Raisa dan ikan tongkol. Puisi itu dibuat saat Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Yerven, Armenia, Minggu (3/9).

 

- Advertisement -

Berita Terkini