Jokowi Minta Kurikulum SMK Dibuat Lebih Fleksibel

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Bekasi – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peluncuran program Pendidikan Vokasi Industri yang digelar PT Astra Otoparts Tbk Cikarang, di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Deltamas, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, setelah fokus pada pembangunan infrastruktur, baik pelabuhan, airport, jalur kereta api luar jawa, jalan tol dan pembangkit listrik untuk mempersiapkan daya saing Indonesia agar bisa bersaing dan berkompetisi dengan negara-negara yang lain, pemerintah akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia atau SDM.

“Ini sudah kita mulai pada hari ini dengan training-training, kerjasama link and match antara industri dan SMK juga industri dengan pondok pesantren,” kata Presiden.

Presiden Jokowi merasa senang karena SMK sudah bekerja sama dengan industri. Ia berharap SMK tidak terjebak dengan kurikulum lama tetapi lebih fleksibel dan mengikuti perkembangan.

“Mestinya fleksibel. Kemudian jurusannya juga jangan itu-itu saja,” ujarnya.

Menurut Presiden, SMK seharusnya tidak hanya mempunyai jurusan bangunan atau listrik, tetapi dengan perkembangan zaman bisa membuka jurusan teknik pengawasan, teknik konstruksi, teknik baja, jurusan logistik atau jurusan animasi dengan spesialis membuat meme.

“Kalau mau masuk ke bangunan harusnya masuk ke jurusannya. Jurusan jendela, jurusan pintu. Yang saya lihat di Jerman seperti itu. Bukan jurusan bangunan, terlalu umum sekali,” ucap Presiden Jokowi.

Terkait Pendidikan Vokasi Industri yang digelar PT Astra Otoparts Tbk, Presiden menilai kerjasama antara SMK dan industri ini sangat strategis sekali agar Indonesia tidak tertinggal dengan bangsa lain.

Presiden berharap BUMN dan swasta mau bekerja sama dengan SMK maupun pondok pesantren. Ia meyakini, dengan kerjasama yang konsisten, tahun 2040 atau 2045 nanti, Indonesia akan menjadi empat besar negara terkuat ekonomi.

“Sumber daya alam kita memiliki. Tapi SDM itu lebih penting. Kita harus sepakat bahwa sumber daya manusia itu lebih penting. Karena kadang-kadang sumber daya alam itu bisa memanjakan,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan etos kerja, produktivitas dan SDM yang baik, Presiden meyakini Indonesia lebih mudah bersaing dengan negara-negara lain. Untuk itu, Presiden menghimbau Indonesia jangan hanya ketergantungan lembaga pendidikan yang ada, tetapi juga melakukan training-training cepat yang sangat dibutuhkan industri.

“Begitu SDM kita siap, kita akan masuk ke industri jasa seperti ke business process outsourcing, masuk ke training-training bimtek. Karena ini yang diperlukan,” pungkas Presiden Jokowi.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Tampak hadir pula Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Zulkarnaen, dan direksi perusahaan lainnya. (ka)

- Advertisement -

Berita Terkini