Bangun Jiwa Seni di Medan, Remond Buka Galeri Lukisan Jalanan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa dan perasaan. Itulah sejatinya arti seni menurut Ki Hajar Dewantara.

Arti seni menururt ki Hajar Dewantara tersebut sangat sesuai dengan Remond, salah seorang seniman jalanan yang ada di Medan, seorang yang memfokuskan diri untuk mengahasilkan karya karya yang dapat menggetarkan jiwa.

Remond, seorang seniman jalanan yang menyatakan sudah mendeklarasikan dirinya dalam dunia seni, memfokuskan diri dalam dunia seni rupa ataupun seni menggambar yang menghasilkan karya-karya yang dapat dikatakan luar biasa. Memiliki galeri jalanan yang tentunya menggerakan jiwa untuk menikmati hasil lukisannya.

Belajar 10 tahun di Jakarta, berkeliling kesana kemari, dari satu galeri ke galeri lain, hingga bergabung di Galeri Seni Rupa Kota Tua, tepatnya di Museum Fatahilla. Remond mampu melahirkan karya berupa lukisan naturalis, realistis, abstrak, siluet dan karikatur. Bahkan remond bisa membuat karya seni rupa tersebut di berbagai media, yakni kanvas, kertas, triplek, kayu dan lain lain.

Galeri lukisan jalanan Remond

“Baru 3 bulanan balik ke medan, ini lagi merintis galeri seni bang, kalau di Jakarta seniman seniman itu menunjukan nilainya melukisnya di pinggir jalan, saya mau lebih gila lagi saya buat di pinggiran selokan” tutur Remond sambil tertawa ketika bercerita kepada MUDANews.com.

Remond mengaku alasannya kembali ke Medan adalah untuk membangun dunia seni di Kota Medan, tepatnya membangun kepedulian warga Medan terhadap pelaku seni.

“Kalau di jakarta, pelaku seni dihargai, karya-karyanya di hargai mahal, kalau di Medan bang miris saya bang, pelaku seni ini mulai dari pemusik sampai pelukis gak ada yang menghargai, saya aja buka galeri mini ini udah banyak yang ngatain saya orang gila” ujuar Remond di Galeri Lukisan Jalanannya, di Jalan Pondok Kelapa, Kecamatan Medan Helvetia depan Perumahan Nasional Helvetia, Jumat (3/2) pagi.

Remond berharap kepada semua lapisan masyarakat agar menghargai pelaku seni, mengahargai karya seni dan tidak apatis terhadap seni.

“Dihargai lah pelaku dan karya seni itu, terutama pemerintah, kita minta dibuatkan wadah saja. Di Jakarta saja mereka bisa membangun Pasar Seni Ancol yang menhadirkan ribuan karya seni. Dan itu berkat dukungan warga dan pemerintahnya juga. Saya ingin memulai itu di kota tercinta kita, Medan,” Demikian Remond.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini