KH Ma’ruf Amin: Mari Beda Agama, Beda Madzhab, dan Beda Partai, Saling Menghargai

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Jakarta (DKI) – Usai menjalani persidangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama Islam dengan terdakwa Ahok, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin mengisi tausyiah pada peringatan Harlah ke-91 NU di halaman Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/1) malam.

Dilansir dari laman wb resmi NU, Kiai Ma’ruf dalam taushiyahnya menegaskan bahwa Islam adalah agama yang toleran.

“Islam secara teologi itu toleran. Lakum dinukum waliya din (Untukmu agamamu, untuk kami agama kami). Tetapi para ulama menambahkan, lana madzhabuna, walakum madzhabukum (untuk kami madzhab kami, untuk kamu madzhabmu). Ini belum cukup, lana partyuna wa lakum partayukum (untuk kami partai kami, untuk kamu partaimu),” kata Kiai Ma’ruf disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Kiai Ma’ruf berpesan, masyarakat harus saling menghargai, walau berbeda agama, madzhab, maupun partai.

“Kita maju sama-sama. Mari beda agama, beda madzhab, dan beda partai, saling menghargai,” pesannya.

Ia juga meminta Ketua Umum PBNU untuk mengambil peran dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Saya minta Ketua Umum PBNU Kiai Said mengambil peran prakarsa menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” tandas Kiai Ma’ruf yang juga merupakan Rais Aam PBNU.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini