Tim Advokasi GNPF-MUI: Hulu dari Kegaduhan di Indonesia Disebabkan Satu Orang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Jakarta – Pengamat hukum dan hak asasi manusia sekaligus Koordinator Persidangan Tim Advokasi GNPF-MUI Nasrulloh Nasution memandang, kehidupan berbangsa di Indonesia saat ini sedang dalam keadaan krisis.

Hal ini disampaikannya saat diskusi bertemakan ‘Arah Penegakan Hukum Setelah Kasus Penodaan Agama oleh Ahok’ bersama sejumlah lembaga advokasi di Bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (22/1).

Lebih lanjut, Nasrullah menjelaskan, krisis kehidupan berbangsa yang terjadi disebabkan banyaknya perselisihan yang terjadi antar anak bangsa.

“Satu sama lain saling lapor (polisi), saling hujat dan mempertontonkan kekuatan masing-masing,” katanya sebagaimana dilansir Media Resmi GNPF-MUI.

Ia juga menuding, perpecahan yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia berawal dari dugaan kasus penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok.

“Sejak kasus itu, masyarakat Indonesia terpecah, dan hukum dijadikan alat untuk memuaskan hasrat masing-masing kelompok,” terangnya.

Nasrulloh juga memandang pihak kepolisian saat ini tengah disibukkan oleh banyaknya laporan yang berkaitan dengan perkara Ahok itu.

“Akibatnya kepolisian disibukan dengan banyaknya laporan, dimana laporan tersebut kalau dihubungkan masih terkait dan ada hubungannya dengan perkara Ahok sebagai terdakwa penodaan agama,” jelas pengacara publik ini.

Untuk itu, ia berpendapat, sudah selayaknya Ahok untuk segera dihukum demi menghentikan kegaduhan di Indonesia.

“Hulu dari kegaduhan adalah lantaran satu orang, akibatnya satu negara gaduh. Hukum menjadi pedang tajam yang siap menghunus, khususnya yang dianggap sebagai lawan dari penguasa,” tandasnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini