Naib Amirul Hajj: Jemaah Jangan Paksakan Diri Kejar Keutamaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Makkah – Penyelenggaraan ibadah haji sudah mendekati fase puncak, yaitu rangkaian kegiatan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Jemaah mulai bersiap diri agar bisa menjalankan ibadah haji sesuai rukun, wajib, dan sunnahnya.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji itu sendiri dikenal waktu afdlal dan waktu afshah. Waktu afdlal dipahami sebagai waktu yang utama untuk menjalankan tahapan ibadah haji, sedang afshah adalah waktu yang sah untuk menjalankan tahapan ibadah haji.

“Kita akan berusaha memberi pemahaman kepada jemaah untuk beribadah di waktu yang sah (afshah) dan tidak memaksakan diri di waktu yang utama (afdlal) karena berisiko,” terang Naib Amirul Hajj Abdul Mu’thi di Kantor Daker Makkah, Selasa (22/8).

Waktu utama yang dimaksud Mu’thi antara lain, waktu lontar Jumrah Aqabah yang dilakukan setelah terbit matahari hingga waktu zhuhur (matahari tergelincir).

Mu’thi mengimbau jemaah tidak memaksakan diri melakukan Aqabah pada waktu itu. Terlebih, Pemerintah Saudi telah menetapkan jadwal dan jam tersebut bukan giliran jemaah haji Indonesia.

“Patuhi schedule yang telah ditetapkan Pemerintah Saudi dan Indonesia,” tegasnya.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini menilai haji bukanlah tujuan akhir. Ukuran keberhasilan haji tidak pada bagaimana susah payahnya saat menjalani, tapi bagaimana akhlak jemaah pasca menunaikan ibadah haji.

“Keutamaan bisa dirasih saat kembali ke Tanah Suci dengan memperbanyak ibadah dan amalan yang merupakan bagian dari kualifikasi haji yang mabrur,” tandasnya.

“Harapan kami, jemaah lebih mengutamakan keabsahan dan keselamatan haji karena itu yang memang harus menjadi bagian prioritas semua jemaah,” tutupnya. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini