5 Agustus, Jemaah Mulai Diberangkatkan Ke Makkah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Madinah – Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada 5 Agustus 2017. Mereka adalah jemaah yang sudah menjalani ibadah Arbain di Masjid Nabawi Madinah. Mereka akan melakukan Umrah Qudum dengan Miqat Bir Ali.

Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Amin Handoyo, ada 1 kloter yang akan diberagkatkan pada Sabtu besok. Mereka adalah jemaah kloter pertama Embarkasi Medan (MES 01). Rencana keberangkatan meraka ini sedang dikoordinasikan dengan Muasasah Arab Saudi, baik terkait pengawasan maupun input data.

“Semua data di input, dipastikan dokumennya sudah beres atau belum. Kemudian waktu pendorongan tidak melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi,” ungkap Amin di kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Jumat (4/8).

“Kalau ada jemaah sakit, maka pasport dipisah dengan yang lain. Nanti jemaah itu akan dievakuasi secara terpisah,” sambungnya.

Amin meminta jemaah MES 01 untuk mulai bersiap diri. Bus antar kota yang akan membawa mereka, sudah harus tiba empat jam lebih awal dari jadwal keberangkatan sehingga proses pengangkutan jemaah sudah bisa dilakukan.

“Jemaah, tasnya minimal sudah diturunkan di lobby, sehingga ketika bus itu datang, tasnya bisa dimasukkan dalam bagasi. Waktunya ini jam 17.00 waktu Arab Saudi,” urainya.

Sebelum diberangkatkan ke Makkah, lanjut Amin, Petugs Perlindungan Jemaah (Linjam) akan melakukan sweeping di hotel. Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi jemaah haji yang tertinggal di kamar atau belum masuk ke bus.

“Tidak hanya jemaah, sweeping dilakukan juga untuk barang jemaah, kemungkinan ada yang tertinggal atau tidak. Makanya ketika jemaah turun, petugas sektor melakukan sweeping ke kamar-kamar,” ujarnya.

Sesuai kontrak, pihak hotel harus menyiapkan kamar untuk jemaah selama menjalani 40 shalat. Amin mengaku ada kendala dalam praktiknya. Misalnya, jika masa Arbain berakhir dengan shalat Magrib atau Isya, berarti jemaah akan menginap sampai pagi, karena waktu pemberangkatan dari Madinah ke Makkah paling akhir jam 18.00 WAS.

“Kalau ada perubahan jadwal, maka kita harus melakukan negosiasi dengan pemilik rumah. Tapi mereka ngerti kok,” ujarnya.

“Kecuali kalau kayak JKS 1 yang terlambat karena berubah jadwal. Satu sisi dia harus mengerjakan 40 shalat, satu sisi dia terlambat satu hari. Jadi ada lima waktu shalat yang hilang. Kita sediakan hotel cadangan,” pungkasnya. (ka)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini