Bus Salawat Disiapkan Untuk Antar-Jemput Jamaah Haji ke Masjidil Haram

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Madinah – Jemaah haji Indonesia di Madinah yang menempati hotel dengan jarak lebih dari 600 meter akan difasilitasi bus salawat. Sebanyak 11 bus telah disiapkan oleh pihak hotel untuk mengantar jemaah ke Masjid Nabawi mulai 4 Agustus 2017.

Hal ini disampaikan Kepala Daker Madinah Amin Handoyo saat mengecek kesiapan petugas sekaligus orientasi jalur operasional bus salawat Madinah, Rabu (2/8).

Dalam kesempatan itu, Amin bersama petugas transportasi dan perlindungan jemaah masing-masing sektor meninjau kesiapan hotel yang akan ditempati jemaah.

“Mulai tanggal 4 Agustus, mobil akan beroperasi setiap menjelang waktu salat; tiga jam sebelum masuk waktu salat dan tiga jam setelah salat,” terang Amin.

“Mulai jam 2 malam sebelum Subuh, sampai jam delapan. Lalu mulai lagi jam 10 sampai jam 11 malam karena Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya itu nyambung,” sambungnya.

Menurut Amin, ada dua jalur layanan transportasi bus Salawat di Madinah, yaitu jalur I dan jalur II. Rute pelayanan bus jalur I, mulai dari kawasan Mashone’ (seberang Top Ten) menuju pelataran Masjid Nabawi (perempatan sebelum Hotel Interkontinental).

Ada 8 bus yang disiapkan untuk melayani jemaah asal kloter 5 Embarkasi Balikpapan (BPN 05), kloter 9 Embarkasi Makassar (UPG 09), dan kloter 8 embarkasi Medan (MES 08).

Sedangkan jalur II, rute layanan dimulai dari Hotel Aliya menuju Hotel Manazil Haram (gate 8 Masjid Nabawi). Ada 3 bus yang disiapkan untuk melayani jemaah 360 jemaah asal kloter 21 embarkasi Solo (SOC 16).

Amin menambahkan, transportasi salawat yang akan melayani jemaah di Madinah ini berupa coaster dan bus berukuran sedang. Sarana transportasi tersebut disiapkan oleh pihak hotel sehingga tidak ada stiker khusus yang menempel di bus.

Untuk memudahkan pelayanan kepada jemaah, Daker Madinah akan menempatkan sejumlah petugas di setiap halte.

“Kita sediakan payung bagi petugas yang ngepos karena tidak diizinkan kalau permanen. Nanti mereka akan dibekali peralatan untuk melayani jemaah di masing-masing pos,” ucapnya.

“Masing-masing jalur ada dua halte atau pos, jadi point to point,” lanjutnya. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini