Mantan Polisi Filipina Ini Mengaku Membunuh 200 Orang Dalam ‘Skuat Maut’ Presiden Duterte

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Manila (Filipina) – Arturo Lascanas, salah seorang mantan polisi Filipina, mengakui bahwa dirinya telah membunuh sekitar 200 orang saat ia menjadi tim ‘Skuat Maut’ di Kota Davao. Pembantaian keji yang dilakukannya tersebut terjadi beberapa tahun silam.

Seperti dilansir BBC, ia membeberkan pengakuannya ini di hadapan para anggota Senat di Manila, Senin (6/3).

Ia menjelaskan bahwa ia telah berbohong saat mejawab pertanyaan para Senator pada Oktober lalu. Pasalnya, ia telah melakukan pembunuhan tanpa proses hukum. Hal ini dikaitkan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Dalam pengakuannya pada Oktober silam terhadap anggota senat, ia mengaku tidak mempunyai hubungan dengan ‘Skuat Maut’. Dan ia mengakui bahwa kebohongannya itu ia lakukan karena ia menghawatirkan kondisi keluarganya yang terancam.

“Saya mengkhawatirkan keselamatan orang-orang terdekat saya,” kata Lascasnas sembari menjelaskan bahwa ia diminta untuk membantah semua tuduhan soal keberadaan ‘Skuat Maut’ oleh polisi.

Menurut pengakuannya itu, ia telah melakukan pembunuhan terhadap 300 orang, dan diantaranya sebanyak 200 orang dilakukannya saat ia masih bergabung dalam ‘Skuat Maut’ di Davao. Yang lebih mencengangkan lagi bahwa ia melakukan pembunuhan tersebut terhadap beberapa lawan politik Duterte yang diperintahkan langsung oleh Duterte melalui pengawal pribadinya.

Ia terlihat sangat menyesali perbuatannya itu dan meneteskan air mata saat menjelaskan pada wartawan. Diketahui bahwa ia adalah orang kedua yang membeberkan persoalan ini di depan para senator yang sedang menyelidiki keterkaitan antara ‘Skuat Maut’ dengan Presiden Duterte.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini