Masyarakat Sipil Mosul Terindikasi Terkena Senjata Kimia Dalam Serangan Melawan ISIS

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Mosul (Irak) – Ada indikasi bahwa para warga sipil terkena senjata berbahan kimia dalam serangan melawan ISIS di Mosul, Irak. Diketahui hingga saat ini sebanyak 12 orang warga sipil mengalami cidera.

Hal ini terlihat dari kondisi warga sipil yang mengalami cidera berupa kulit melepuh, mata memerah, muntah-muntah dan batuk. Diantara beberapa korban terdapat seorang anak berusia 11 tahun yang menderita permasalahan kulit dan pernafasan. Lebih parahnya lagi, bayi yang masih berusia satu bulan juga mengalami cidera.

Seperti dilanir BBC, Sabtu (4/3), kondisi ini dijelaskan oleh Robert Mardini, Direktur Palang Merah Internasional (ICRC) di Timur Tengah. Ia menjelaskan bahwa para korban menunjukkan gejala yang mengindikasikan kulit melepuh akibat adanya paparan dari bahan kimia.

Pihak ICRC sendiri mengaku belum mengetahui apa jenis bahan kimia yang menyebabkan cidera tersebut. Namun begitu, para korban tersebut menjalani perawatan sebagai korban serangan senjata kimia.

Dari ke-12 orang yang mengalami cidera cidera tersebut, masing-masing mengalami dua insiden yang berbeda dengan serangan mortir hingga ke rumah-rumah di kawasan timur Mosul. Dalam serangan tersebut warga sipil yang menjadi korban tersebut mencium bau bahan kimia yang menyengat.

“Senjata kimia jelas dilarang digunakan dalam kancah pertempuran sebagaimana diatur dalam Hukum Internasional,” jelas Robert Mardini.

Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun serangan mortir yang menghantam rumah penduduk di kawasan Timur Mosul tersebut diperkirakan berasal dari bagian Barat Mosul yang diketahui telah dikuasai oleh ISIS, yang dicurigai telah lama membuat dan menggunakan senjata kimia rakitan di kawasan yang mereka kuasai di Irak dan Suriah.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini