Perundingan Damai Suriah Kembali Digelar di Jenewa, Pihak Oposisi Ingin Transisi Politik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memimpin perundingan damai Suriah di Jenewa, Kamis (23/2).

Perundingan damai ini merupakan babak baru langkah politik yang diambil sebagai upaya untuk mengakhiri konflik yang sudah terjadi selama hampir enam tahun.

Dalam perundingan tersebut, negosiator pemimpin oposisi menegaskan kepada mediator PBB Staffan de Mistura, untuk fokus pada pembahasan transisi politik di Suriah.

“Jika Staffan serius, ia harus tetap berpegang pada subjek pertama dalam agenda yaitu transisi politik yang diterima oleh rakyat Suriah,” kata Nasr al-Hariri, seperti dikutip Reuters, sebagaimana dilansir CNN.

Namun, menurutnya, delegasi pemerintah Suriah tidak menginginkan adanya transisi politik seperti apa yang diinginkan pihak oposisi. Kelompok oposisi dalam hal ini juga mengaku khawatir peran Iran akan menjadi kendala.

“Iran adalah kendala utama untuk setiap jenis kesepakatan politik,” katanya.

Perundingan ini berlangsung setelah terhenti selama 10 bulan karena pertempuran meningkat dalam perebutan Aleppo. Mediator dari PBB mempertemukan kedua pihak yang bertikai demi mengakhiri perang dan menyepakati masa depan pemerintahan Suriah.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini