Partai Berkuasa di Rakhine (Myanmar) Tolak Bertemu Utusan PBB Penyelidik Kasus Rohingya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Rakhine (Myanmar) – Partai berkuasa di Rakhine, Myanmar menolak menemui utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang datang ke Myanmar untuk menyelidiki tuduhan penganiayaan etnis Muslim Rohingya.

Seharusnya, utusan PBB untuk Myanmar, Yanghee Lee dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari Partai Arakan Nasional di Sittwe, Jumat (13/5) sebelum berangkat ke daerah utara Rakhine yang selama ini diketahui berada di bawah kepungan militer.

Wakil Presiden Partai Arakan Nasional, Khine Pyi Soe bahkan secara terang-terangan mengatakan bahwa pihaknya tidak penting untuk bertemu utusan PBB tersebut.

“Mereka menawarkan diri untuk bertemu dengan kami, tapi kami tidak ada rencana untuk menemui mereka. Saya pikir tidak penting bertemu dengan mereka,” katanya, sebagaimana dilansir AFP.

Diketahui bahwa Yanghee sering mendapat penolakan ketika mengunjungi berbagai daerah di Myanmar. Ia bahkan pernah disebut sebagi “pelacur” karena sering lantang menyuarakan keadilan bagi Rohingya.

Sedangkan etnis Rohingya dan sejumlah etnis minoritas Muslim lainnya sering mendapat tekanan dari warga dan pemerintah setempat yang mayoritas Buddha.

Beberapa bulan belakangan, etnis Rohingya kembali menjadi sorotan dunia akibat kekerasan dan sikap represif yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap mereka.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini