Komandan Takboy, Pemimpin Kelompok Pro ISIS Tewas Ditangan Aparat Filipina

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Mindanao (Filipina) – Pemimpin kelompok militan pendukung ISIS, Mohammad Jaafar Maguid, akhirnya tewas di tangan pasukan keamanan Filipina. Kelompok ini menamakan dirinya sebagai Ansar Khilafah Filipina (AKP).

Pria ini tewas dalam sebuah operasi militer pada sebuah resor tepi pantai di Mindanao pada Kamis (5/1) dini hari.

“Dia sudah lama diincar atas tuduhan sejumlah insiden bom,” ungkap Kepala Kepolisian Mindanao, Cedric Train, kepada AFP, seperti dilansir cnnindonesia.com.

Maguid, alias Komandan Takboy, sudah menjadi daftar incar aparat sejak lama. Sebelumnya Ia pernah ditahan pada tahun 2009 dan berhasil kabur. Beberapa bulan setelah kabur dari tahanan dan mendirikan AKP.

Menurut informasi yang diperoleh, Komandan Takboy mulai menjadi sorotan kembali setelah menyebarkan sebuah video yang menampakkan dirinya di berbagai jejaring sosial. Dalam video yang tersebar tersebut tampil Komandan Takboy dan beberapa pemimpin kelompok militan Filipina lainnya yang mengaku telah dibaiat oleh ISIS sebagai kelompok pendukung pergerakan ISIS.

Menteri Dalam Negeri Filipina, Ismael Sueno, memberlakukan aksi siaga. Hal ini dilakukannya dengan memerintahkan kepada seluruh aparat keamanan Filipina untuk bersiaga menghadapi kemungkinan aksi balas dendam AKP.

“Mereka mungkin akan balas dendam, jadi kita harus mengadakan persiapan kita,” kata Sueno pada pernyataan resminya.

Selain Komandan Takboy, dalam operasi ini, aparat keamanan Filipina juga menangkap tiga anggota AKP lainnya.

Train juga mengungkapkan bahwa kelompok ini kerap menggunakan alat peledak rakitan dan kerap membunuh orang-orang di beberapa festival.

“Mereka kerap melakukan aksi yang cukup mematikan. Selama ini mereka melakukan aksinya sebagai bentuk dukungan terhadap ISIS,” kata Mendagri Train.

Train juga mengatakan bahwa mereka kerap mengibarkan bendera ISIS di beberapa kamp yang mereka duduki. Hal ini dilakukan mereka agar mereka dapat dikenal dan diakui keberadaannya oleh ISIS.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini