Krisis Air Bersih, Warga Kota Pinang Konsumsi Air Kuning

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu Selatan – Sejumlah kawasan pemukiman warga di Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) krisis air bersih. Selama ini, masyarakat yang mampu secara ekonomi dapat membeli air isi ulang, sedangkan warga golongan miskin terpaksa mengkonsumsi air keruh.

Warga Kampung Simarkaluang Kota Pinang mengakui hingga saat ini belum dapat merasakan aliran air bersih dari SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) milik PUPR Labusel, meskipun pembangunan SPAM tersebut sudah sejak lima tahun lalu.

Wasito (45), warga Kelurahan Kota Pinang kepada wartawan, Kamis (5/9/2019) menjelaskan, selama ini warga yang bermukim di sekeliling kawasan Ibukota Kabupaten Labusel Kota Pinang yang mampu secara ekonomi dapat mengandalkan air bersih dari depot air isi ulang, sedangkan masyarakat miskin terpaksa mengkonsumsi air dari sumur galian yang sudah keruh berwarna kekuning-kuningan.

“Hampir semua warga yang bertempat tinggal di sekeliling Ibukota Kabupaten Labusel ini masih mengandalkan sumur galian yang warna airnya kekuningan dan rasanya asin tidak layak digunakan untuk memasak maupun mandi. Sedangkan untuk konsumsi air minum kami terpaksa membeli air minum kemasan galon isi ulang,” papar Wasito.

“SPAM sudah dibangun dan jaringan pipa distribusi ke sekeliling Kota Pinang sudah dipasang waktu lima tahun lalu, tapi sampai sekarang masyarakat belum merasakan bagaimana enaknya air minum dari SPAM milik PUPR Labusel itu,” tambahnya.

Selain di Kota Pinang, masyarakat Desa Sisumut juga merasakan hal yang sama seperti dirasakan warga Dusun Karangsari, Blok IX, Tugusari dan Sijambu Desa Sisumut mengalami krisis air bersih.

“Harapan kita masyarakat yang tinggal di pedesaan Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labusel, pemerintah daerah segera membangun SPAM atau sumur bor yang dapat mengalirkan air bersih bagi masyarakat. Karena masyarakat Kecamatan Kotapinang sejak tahun 2005-an lalu sudah berharap air SPAM, tapi sampai sekarang belum terealisasi.” Berita Labuhanbatu Selatan, Rizal

- Advertisement -

Berita Terkini