Peduli Korban Banjir, Muhammadiyah Padang Sidempuan Buka Posko Bantuan

Peduli Korban Banjir, Muhammadiyah Padang Sidempuan Buka Posko Bantuan
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang Sidempuan Memberikan Bantuan Korban Banjir

Laporan: Wahyu Panjaitan

MudaNews.com, Padang Sidempuan (Sumut) – Satu minggu pasca banjir bandang yang menimpa Kota Padang Sidempuan, aktivitas kehidupan masyarakat telah berjalan normal kembali. Walau dibeberapa titik kerusakan akibat banjir masih sangat jelas terlihat, posko-posko bantuan di beberapa pusat titik di Kota Padang Sidempuan pun masih berdiri, begitu juga dengan aktivitas penggalangan dana untuk membantu masyarakat Kota Padang Sidempuan yang terkena musibah.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang Sidempuan bersama Aisyiyah dan ortomnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sampai hari ini masih terus melakukan konsolidasi dan mobilisasi bantuan untuk korban banjir dengan mendirikan posko penerimaan bantuan banjir di komplek Masjid Taqwa Muhammadiyah Siborang, Padangsidimpuan.

Drs. H. Amil Mahzul Nasution, Ketua PDM Kota Padang Sidempuan menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat Kota Padang Sidempuan agar bersabar dan mengambil hikmah dengan terjadinya bencana ini.

“Saya harap, kita sebagai warga Kota Padang Sidempuan bersabar dan berprasangka baik kepada Allah Swt dengan kejadian ini. Ini ujian kebersamaan, kita harus bekerjasama untuk saling meringankan beban saudara-saudara kita,”ujarnya pada Selasa (4/4).

Muhammadiyah Padang Sidempuan sampai hari ini masih berupaya melakukan konsolidasi dan mobilisasi bantuan, ia menambahkan, “Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengirimkan Tim MDMC untuk mengkoordinir bantuan dari beberapa daerah sekitaran Kota Padang Sidempuan”.

Senada dengan yang disampaikan Mahzul, Nasir Alpan Hasibuan Ketua PC IMM Tapsel – Padang Sidempuan menambahkan agar Pemerintah Kota Padang sidempuan dan aparat penegak hukum agar segera mengungkap pemicu terjadinya banjir.

“Banjir ini tidak bisa difahami sebatas bencana alam biasa, tentu ada yang menyebabkannya. Agar ke depan tidak terjadi lagi bencana banjir yang serupa, Pemko dan penegak hukum harus tanggap kepada pemicunya” tutup Alpan.[rd]