HUT Ke-2, Kopasude Gelar Diskusi Lingkungan

Breaking News

- Advertisement -
Laporan: Ahmad Maherdika Hsb
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Dengan harapan untuk menumbukan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan Komunitas Peduli Anak Sungai Deli (Kopasude) menggelar Diskusi Umum dengan mengusung tema ‘Pengelolaan Sungai Deli Menuju Ekosiwisata Kota Medan’ pada Minggu (2/4).
Diskusi Umum yang digelar di Taman Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol Medan ini turut menghadirkan Syaiful Anwar, S.Pd.,MA., Ilhamsyah (Badan Lingkungan Hidup Kota Medan), serta H. T Bahrumsyah, SH selaku Ketua Komisi B DPRD Kota Medan sebagai pembicara.
Syaiful Anwar dalam paparannya mengatakan bahwa secara historis sungai deli yg sejak dulu juga sebagai ekowisata kota medan, sehingga tidak ada alasan pemko medan untuk tidak mendukung sungai deli sebagai ekowisata.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Medan H.T Bahrumsyah.,SH, ia menyampaikan mengungkapkan bahwa sudah saatnya Sungai Deli Medan dijadikan halaman depan rumah masyarakat medan.
“Saatnya Sungai Deli Medan dijadikan sebagai halaman depan rumah masyarakat Medan. Kita akan kordinasikan ke Badan Tata Ruang Lingkungan Kota agar keinginan kita bersama Sungai Deli menjadi Ekowisata kota Medan,”ungkap Bahrumsyah.
Diskusi lingkungan ini disambut antusias oleh para tamu undangan yang hadir dari berbagai Komunitas dan Aktivis lingkungan yg ada dikota Medan.
Bobby yang juga merupakan Aktivis Lingkungan hadir sebagai undangan dalam diskusi tersebut berharap setelah kegiatan ini jangan hanya sebatas diskusi namun juga harus ada tindakan tegas dari pihak Pemerintah Kota Medan untuk peduli terhadap lingkungan khususnya sungai Deli.
Dalam kegiatan peringatan Hut Ke-2 Sungai Deli ini juga melangsungkan berbagai kegiatan, mulai Penaburan 800 benih ikan, penanaman 400 pohon, lomba mewarnai tingkat SD-SMP, Lomba Menggambar tingkat SD, Lomba Handy Craft tingkat Umum, serta Diskusi Umum yg seluruh kegiatan tersebut berlangsung mulai Sabtu hingga Minggu.[ rd ]
- Advertisement -

Berita Terkini