Tercemarnya Tanah Berakibat Buruk pada Lingkungan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
Oleh: Abd. Rahman M
MUDANews.com -Tanah adalah tempat yang strategis untuk menunjang kehidupan yang layak bagi manusia, di mana di atas tanah bangunan tempat tinggal didirikan, rumah mewah, rumah sederhana, gubuk, hotel, industri dalan lain sebagainya mayoritas di bangun di atas tanah (daratan). Dalam hal rantai makanan pun dimulai dari sumber makanan (produsen) adalah tanah. Walau ada juga sebagian berasal dari lautan. Secara matematisnya manusia dan hewan dapat hidup karena menghirup oksigen, oksigen di hasilkan oleh pohon (tumbuhan) dan pohon membutuhkan karbondioksida lalu pohon butuh tanah untuk dapat hidup bukan hanya bergantung pada karbondioksida saja.
Manusia dan hewan sangat bergantung pada pepohonan (yang menghasilkan oksigen) serta sangat memerlukan makanan yang kebanyakan berasal dari tanah. Bila tanah tidak sehat dan gersang mana mungkin dapat tumbuh dengan subur pepohonan maupun tanaman yang menghasilkan rupiah dapat ditanam dengan baik bukan? Sedangkan makhluk hidup baik manusia dan hewan sangat bergantung dengan tanah untuk menghasilkan makanan demi keberlangsungan dan kemakmuran hidupnya.
Sebagai khilafah di muka bumi manusia diberikan mandat yang lebih besar dibandingkan makhluk hidup lainnya di muka bumi ini dan selayaknya dapat menjaga dan melestarikan tanah sehingga mampu mendukung kehidupan yang lebih baik dari segi kemakmuran dan kenyamanan, kerindangan, dan jauh dari bencana serta lingkungan yang sehat. Di lihat dari sisi kemakmuran sudah dapat dipastikan mendekati makmur sebagian kecil manusia di muka bumi yang memiliki nilai dan semangat mencari pundi-pundi uang.  Namun, rasa peduli untuk merawat dan menjaga lingkungan sangatlah minim.
Pencemaran tanah malah terus terjadi akibat dari limbah domestik (rumah tangga), limbah industri, dan limbah pertanian. Limbah domestik tidak bisa terelakkan lagi dengan semakin membludaknya jumlah manusia dan lahan yang semakin menyempit tidak diiringi dengan sadar dan niat yang baik dari hati untuk bertindak baik dan sadar terhadap lingkungan sekitar. Limbah rumah tangga berjenis padat seperti sampah khususnya sampah plastik yang sulit terurai, limbah berjenis cair seperti deterjen, cat, dan kotoran bila meresap ke dalam tanah dalam jumlah yang besar atau kecil tetapi konstan dapat merusak kandungan air yang ada di dalam tanah dan mampu membunuh mikro organisme yang ada di dalam tanah.
Limbah domestik butuh penangan yang ekstra dari semua kalangan terkhusus pemisahan sampah organik dan sampah anorganik. Kalau pemisahannya masih terasa berat cukuplah dengan menghentikan pembuangan massal sampah ke sungai, ke parit dan mengurangi penggunaan plastik. Sehingga dengan demikian sudah turut serta mengurangi pencemaran tanah.
Limbah industri juga tetap menjadi sorotan khususnya pabrik, industri perumahan, industri kecil menengah, manufaktur, dan industri lainnya yang menghasilkan limbah baik limbah padat dan limbah cair.
Limbah industri yang bersifat padat dan cair dapat berupa buangan lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan, limbah akhir pengolahan TBS (tandan buah segar), limbah sisa-sisa pengolahan industri logam, tembaga, perak, timbal, dan limbah sisa-sisa industri lainnya. Limbah industri jelas adalah ranah pemerintah untuk mengawasi dan memberikan tindakan nyata berupa pencabutan izin industrinya bila kedapatan membuang limbah ke sungai atau laut tanpa adanya pengolahan lebih lanjut (memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar).
Pupuk-pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah dan tanaman adalah bagian dari limbah pertanian yang dapat menyebabkan tanah tercemar. Tananaman yang diberi pupuk tentu akan menjadi subur dalam waktu yang singkat. Pupuk yang digunakan untuk tanaman secara terus menerus akan merusak struktur tanah yang berakibat fatal dalam kesuburan tanah semakin berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu serta unsur hara tanah akan semakin berkurang. Pestisida yang digunakan dalam pertanian untuk mematikan lalang (tumbuhan pengganggu tanaman) dan hama juga dapat membunuh mikro organisme yang ada di dalam tanah.
Sudah dijelaskan bahwa mikro organisme adalah pengurai yang mampu membuat tanah menjadi subur secara alami. Penggunaan pestisida memang baik membunuh dan mengurangi lalang dan hama lainnya secara instan, namun ke depannya lalang dan hama tersebut akan menjadi lebih tahan (kebal) dengan pestisida tersebut.
Penulis ulang kembali ungkapan yang mengatakan bahwa manusia adalah khilafah di muka bumi maka segala kerusakan yang terjadi dan segala kemewahan dan peralatan modern yang tercipta adalah hasil buah tangan manusia. Pencemaran tanah berakibat buruk pada lingkungan dan kehidupan makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan akan menjadi semakin kritis. Manusia yang berakal dan manusia yang memiliki niat menjaga lingkungan itulah yang sebenar-benarnya khilafah di muka bumi bukan yang hanya mengejar uang dan uang semata tanpa memikirkan kehidupan generasi yang akan datang.[ rd ]

 

Penulis adalah Alumnus di Universitas Negeri Medan (Unimed)

- Advertisement -

Berita Terkini