Atasi Darurat Sampah, Ini yang Akan Dilakukan Menko Maritim dan Menteri LHK

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam Workshop Pegelolaan Sampah Laut 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/2), membenarkan bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat sampah

Menurutnya, selama 10 tahun, jumlah sampah terutama di perkotaan terus meningkat.

“Pada tahun 2005 timbunan sampah sebanyak 11%, naik menjadi 15% pada tahun 2015,” jelas Siti mengutip data Dewan Adipura Nasional.

Sampah di darat, yang mayoritas berasal dari kegiatan sehari-hari masyarakat, kemudian turut mencemari laut.

“Pada pandangan saya, kondisi sampah sudah cukup darurat di Indonesia terutama bila kita bandingkan dengan agenda-agenda nasional yang berasosiasi dengan kondisi lingkungan yang bersih seperti target destinasi wisata,” ujarnya prihatin.

Menteri Siti bahkan menyatakan, dapat dipastikan bahwa belum ada langkah-langkah kabupaten dan kota yang mampu menyelesaikan masalah sampah secara ideal dan tuntas.

Bersama Menko Luhut, Kementrian LHK meminta semua pemangku kepentingan, yakni pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, dan LSM bahu-membahu membuat langkah penanganan yang terintegrasi dan berkesinambungan.

“Semua peraturan perundang-undangan sudah ada. Tinggal bu Siti (Menteri LHK), kita komitmen supaya langsung turun ke bawah,” tegas Luhut.

Sebagai tambahan, Menteri LHK meminta masyarakat ikut berperan untuk mengurangi pemanfaatan plastik agar tidak mencemari lingkungan.

“Pengelolaan sampah di titik-titik sumber sangat bermanfaat untuk mengurangi sumber pengeluaran pada bagian hilir dengan menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Bila hal tersebut dilakukan, dia berharap, pada tahun 2025, pemanfaatan sampah dapat dikurangi hingga 70%.,” tandasnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini