Gunung Sinabung Keluarkan Lava Pijar, Warga Dihimbau Tidak Masuk Zona Merah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Arkhan AL

MUDANews.com, Karo (Sumut) – Guyuran hujan deras di sebagian wilayah Kabupaten Karo membuat aktivitas vulkanik Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hampir setiap malam hari mengeluarkan lava pijar. Mengingat Status Gunung Sinabung masih Awas (Level IV), dan tingginya aktivitas Gunung Sinabung dengan ditandai meningkatnya kegempaan dan besarnya volume Kubah Lava yang sudah mencapai 2,4 Juta M3 dalam posisi menggantung yang dapat berakibat terjadinya awan panas dan guguran yang cukup besar.

Berdasarkan informasi yang di himpun kru koran ini dari Posko Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Karo,  Jumat (24/2) sekira jam 19.38 WIB, hampir setiap malam hari gunung sinabung mengeluarkan lava pijar dan terus beraktifitas. Seperti yang kita lihat pada hari ini (24/2) terhitung mulai dari jam 06.00-18.00 WIB, Gunung Sinabung mengalami 4 kali letusan, 77 kali guguran.

Cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 18-24 °C, kelembaban udara 0-0 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Untuk visualnya gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-700 m di atas kawah puncak. Teramati 3 kali letusan dengan tinggi 2000-2800 m dan warna asap kelabu serta guguran dengan jarak luncur 500-1000 m mengarah ke timur dan tenggara.

Untuk itu, pihak posko PVMBG tidak bosan-bosanya menghimbau kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung. Serta masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Mengingat peningkatan Status Gunung Sinabung masih Awas (Level IV) sejak 2/6/2015 yang sebelumnya telah dilaporkan Kepala Badan Geologi, Surono, kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif hingga sekarang, Status Gunung api yang tertinggi di Sumatra Utara ini belum juga diketahui kapan adanya penurunan statusnya.

Gunung Sinabung yang terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang, membuat semua pihak yang terdiri dari Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Letkol Inf. Agustatius Sitepu, Pemkab Karo, BPBD, Kepolisisan, dan yang lainnya tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memasuki Zona Merah sesuai imbauan PVMBG.

- Advertisement -

Berita Terkini