Vapor Jadi Pilihan Pengganti Rokok, Menakar Dampak Bagi Kesehatan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Alda Muhsi

MUDANews.com – Banyak asap bertebaran di lingkungan kita, contohnya saja asap pabrik, asap kendaraan, asap rokok, asap pembakaran sampah, dan juga asap dari dapur. Tidak satu pun dari asap-asap itu selain asap dapur memberikan manfaat. Asap dapur yang berkepul tentu saja untuk menyumbat mulut dan perut kita demi melangsungkan kehidupan. Bagaimana dengan asap-asap yang lain? Itulah yang menjadi permasalahan, asap-asap yang menyebabkan polusi itu sebaiknya ditangani dengan serius. Tentu kita harus mencari cara bagaimana meminimalisirnya. Dan akan lebih baik lagi jika bisa dihilangkan.

Untuk meminimalisir asap pembakaran sampah kita dapat melakukannya dengan menghilangkan kebiasaan buruk membakar sampah. Untuk meminimalisir asap pabrik dan kendaraan tentu saja kita menghadapi persoalan yang sulit. Karena lingkungan kita merupakan kawasan industri tentu saja pekerjaan pabrik-pabrik dan lalu lalang kendaraan bermotor rasanya agak sulit untuk dibendung. Dan ini pekerjaan berat yang memakan waktu lama untuk menyelesaikannya.

Lalu bagaimana dengan asap rokok? Inilah persoalan yang akan kita bahas. Caranya memang hanya satu, berhentilah merokok wahai para perokok. Tapi dalam praktiknya tidak segampang mengucapkan kata-kata ajakan. Selalu saja ada alasan yang dibuat para perokok jika diimbau berhenti merokok. Sangat disayangkan karena kecintaannya terhadap asap jauh lebih tinggi melampaui kecintaannya terhadap diri sendiri. Tidak perlu kita bandingkan dengan kecintaannya terhadap lingkungan sekitar, diri sendiri saja diabaikan, apa lagi orang lain.
Ada selentingan dari ulama kondang kita yang mengatakan bahwa rokok itu dikhususkan untuk orang-orang yang tidak bisa baca. Bahkan selentingan ini pun sudah tak mampu menyadarkan para perokok yang masih berkeliaran bebas menebar asapnya. Bisa dikatakan sulit untuk menghentikan kebiasaan buruk yang telah menjadi darah daging sehingga tak bisa lepas dari keseharian kita. Tak heran jika pengusaha rokok di republik ini menjadi orang terkaya. Oh ya coba para perokok sesekali bertanya kepada pengusaha rokok tersebut dengan pertanyaan sederhana, “Apakah Anda merokok?” mungkin jawabannya akan menggetarkan hati kita semua.

Memang tidak semua perokok sulit untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Pasti ada beberapa orang yang mempunyai tekad yang kuat untuk menjalani komitmen berhenti merokok. Setelah mendengar motivasi-motivasi dan cerita-cerita tentang bahaya rokok saat ini banyak orang pelan-pelan mulai sadar akibat yang terjadi jika ia melanjutkan kebiasaan merokoknya. Mungkin kesadaran itu didapatkan pula setelah melihat bungkus-bungkus rokok yang menampilkan penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat merokok. Hal itu membuat orang-orang mulai mencoba untuk berhenti merokok. Seperti yang kita harapkan selama ini, agar lingkungan bebas dari tawanan asap. Persoalan telah dimulainya atau masih akan dimulainya proses menghentikan kebiasaan merokok itu dirasa akan dapat diketahui dengan akurat setelah melakukan survei lapangan. Namun, penulis ingin memaparkan sebuah cara yang saat ini sedang menjadi tren di kalangan perokok untuk melangsungkan niatnya berhenti merokok. Cara tersebut dengan menghisap rokok elektrik (vapor).
Sebenarnya apa itu vapor? Dari mana asalnya? Apakah berbahaya atau tidak? Dan satu lagi apakah efektif membantu seseorang yang ingin berhenti merokok?

Jika diterjemahkan kata vapor berarti penguapan. Cikal bakal vapor sebenarnya telah lama ada, yaitu sejak tahun 1963, seorang tokoh bernama Herbert A. Gilbert menciptakan sebuah alat yang dideskripsikannya sebagai a smokeless non-tobacco cigarette. Pada masa itu alat yang diciptakannya tidak dikomersialkan.

Kemudian pada tahun 2003, seorang berkebangsaan Tiongkok yang bernama Hon Lik memutuskan untuk berhenti merokok setelah ayahnya meninggal terserang kanker paru-paru. Hon Lik yang berprofesi sebagai seorang peramu obat dan penemu ini pun merancang alat yang bisa berfungsi sama dengan rokok konvensional, sebagai pengganti. Tentu saja tanpa ada zat-zat berbahaya seperti yang terkandung dalam rokok konvensional. Alat itu dikomersialkan ke seluruh dunia. Alat itulah yang kita kenal sekarang sebagai vapor. (dikutip dari http://beevapor.blogspot.co.id/2014/11/history-of-vape-sejarah-rokok-elektrik.html?m=1).

- Advertisement -

Berita Terkini