Ternyata, Ini Penyebab Pusat Kota Medan Jadi Sumpek dan Macet

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Kota Medan sebagai kota metropolitan dan kota terbesar serta terpadat ketiga di Indonesia malah menjadikannya tampak tidak tertata (sumpek) dan kerap diwarnai kemacetan lalu lintas.

Dahulu kala, tepatnya di era kolonial Belanda, Kota Medan, khususnya pusat Kota Medan dijadikan sebagai daerah yang ramah akan lingkungan atau sering disebut daerah pedestrian.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Drs. Yance, M.Si., kepada MUDANews.com. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, wilayah sekitar Lapangan Merdeka yang dahulu menjadi sentrum aktifitas ramah lingkungan sudah berubah menjadi pusat bisnis.

“Wilayah Lapangan Merdeka sekarang berubah menjadi sentrum, atau pusat bisnis, masyarakat semakin sedikit aksesnya untuk menikmati wilayah itu,” katanya.

Dalam skala umum, penyebab terjadinya ketidakteraturan dan kemacetan lalu lintas di Kota Medan adalah pemerintah yang ingin ambil jalan pintas dalam menata kota.

“Ini contoh pemerintah kota ingin ambil jalan pintas, tidak mau menata daerah pinggiran yang belum jadi,” jelasnya.

Disebut ambil jalan pintas, kata Yance, karena pemerintah hanya melakukan pembangunan infrastruktur di pusat Kota Medan. Padahal, pada era kolonial Belanda di bawah kendali Gemeente Medan pusat kota dijadikan kawasan yang ramah lingkungan dan dirancang semodern serta seindah Eropa.

“Ada juga beberapa pengusaha yang coba membuka daerah pinggiran, contohnya Haji Anif buat perumahan di daerah cemara, sekarang jadi cukup ramai. Kenapa pengusaha lain tidak meniru seperti itu,” ungkapnya.

Kemacetan di Kota Medan, dinilai Yance, semakin diperparah oleh pembangunan Mall yang antara satu sama lain berjarak sangat dekat.

“Semua pengusaha buat mall di pusat kota, Bahkan jarak satu mall ke mall lain masih dalam pandangan mata. Jaraknya tidak sampai 1 km. Tanpa kehadiran itu, jalan sudah macet, ditambah kehadirannya maka akan menambah macet,” demikian Yance.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini