Laporan: Imam
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Tidak terpenuhinya tuntutan pedagang pasar aksara untuk pembangunan lapak baru, mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalan Aksara, Medan.
Lebih kurang sepanjang 300 meter pedagang menggelar dagangannya di tengah-tengah trotoar dan di pinggir jalan. Hal ini mengakibatkan kemacetan di wilayah ini kerap terjadi.
Sebelum terjadinya kebakaran, jalan aksara ini memang sering terjadi kemacetan. Ditambah lagi pasca kebakaran para pedagang terpaksa memakai separuh badan jalan untuk menggelar barang dagangannya. Dikarenakan belum adanya lapak baru yang dibangun oleh Pemerintah Kota Medan yang sesuai dengan keinginan para pedagang korban kebakaran.
“Dimana lagi kami mau jualan, sedangkan orang-orang udah tau kalo di aksara ini ada pajaknya,” ungkap Kim salah seorang pedagang, Rabu (15/2).
Permintaan untuk segera dilakukan penataan ulang sudah berulang kali dilakukan, namun tak kunjung ditanggapi oleh pihak Pemko Medan.
Terlebih arus lalu lintas di areal tersebut ada 4 (empat) arah yakni Jalan Aksara-William Iskandar, Jalan Letada Sujono-HM. Yamin. Dan traffic light yang ada di daerah ini juga cukup lama. Hal inilah yang juga menyebabkan kemacetan terjadi.
Sejak terjadinya kebakaran di Pasar Aksara, tidak ada lagi petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang bertugas disana.
“Sebelum kebakaran polisi dan dishub selalu ada setiap hari, sejak terjadi kebakaran gak ada lagi polisi dan dishub yang bertugas,” tutur Kim.
Para pedagang sudah menyadari bahwa dengan mereka membuka lapak dagangan dengan menggunakan bahu jalan akan mengganggu ketertiban lalu lintas.
Tapi para pedagang tidak bisa mengambil tindakan lain, ketidakjelasan aparatur pemerintahan yakni Pemko Medan dalam mengatasi hal ini mengakibatkan para pedagang harus menggelar lapak dagangan mereka di pinggir jalan.
Sampai saat ini belum ada bentuk aksi nyata dari Pemko Medan untuk mengatasi kemacetan di areal ini.[jo]
