Jalanan Kota Medan Rawan Macet, Trotoar Dikuasai Kendaraan Bermotor, Pejalan Kaki Jadi ‘Korban’

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Jalan raya atau jalur transportasi kendaraan sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan kemajuan sebuah daerah. Apalagi sebuah ibu kota provinsi, jalur transportasi yang baik akan memperlancar kemajuan daerah tersebut.

Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia dan ibu kota dari Provinsi Sumatera Utara, tentunya sangat sibuk di setiap harinya.

Menurut data dari Pemko Medan, kota ini memiliki panjang ruas jalan berkisar 3.191,5 kilometer, dengan jumlah penduduk 2.121.053 jiwa. Sedangkan jumlah kendaraan, 2.708.551 mobil dan sepeda motor.

Jika diasumsikan panjang kendaraan tiga meter, maka kalau dijajarkan sudah lapis tiga kendaraan di jalanan. Sesuai hitungan matematis, tentunya jalan akan menjadi sangat padat dan sesak.

Seorang warga medan, yang biasa disapa Pak Panjaitan saat ditemui ketika berkendara di tengah kemacatan Jalan Prof. HM. Yamin mengatakan, jalanan Kota Medan perlu ditambah luasnya atau dilebarkan dan menurutnya itu hanya bisa mengurangi tapi tetap tidak bisa mengatasi kemacetan.

“Bentar lagi tak bisa lagi jalan mobil, kereta apalagi becak di medan ini, udah main seruduk seruduk aja, wajar lah banyak pengendara yang makan trotoar, makan hak pejalan kaki, apalagi kalau buru buru,” ujar Pak Panjaitan kepada MUDANews, Selasa (14/2).

Pak panjaitan berharap Pemko Medan bisa mengatasi masalah ini agar warganya bisa produktif dan maksimal dalam menjalankan aktivitas.

“Cepatlah diatasi, dilebarkan jalan, kalau macat gini semuanya rugi, pengendara rugi, pejalan kaki rugi, pak polisi pun harus standby dijalanan tiap hari panas panasan lagi, belum lagi kita ikutkan variabel jumlah kendaraan yang bertambah tiap harinya,” demikian Pak Panjaitan.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini