Cerita di Balik Ramainya Pasar Suka Ramai III, Penuh Sesak Jalan AR Hakim

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Jalan AR Hakim adalah salah satu jalan protokol di Kota Medan, diambil dari nama seorang mahasiswa Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia, dimana beliau telah tewas ditembak saat melakukan demonstrasi mahasiswa yang menuntut sebuah tuntutan yang dikenal dengan istilah tritura tahun 1966.

Namun, di Medan sendiri Jalan AR Hakim lebih dikenal sebagai Jalan Sukaramai dikarenakan di jalan tersebut terdapat pasar tradisional Pasar Sukaramai. Hiruk pikuk pasti dirasakan saat melewati jalan sukaramai ini, dimana jalanan yang jelek, macat yang panjang, ditambah lagi bau busuk sampah yang dihasilkan oleh barang dagangan pedagang. Potret jalanan sukaramai ini terjadi sudah puluhan tahun lamanya dan hingga sekarang tampaknya belum ada perubahan.

Dari pantauan MUDANews.com, faktor yang mengakibatkan jalan ini carut marut dikarenakan banyak pedagang yang mengambil jalur berkendera kendaraan bermotor, lebihnya lagi para pedagang ini mengambil lebar jalan lebih dari setengah jalur kendaran bermotor.

“Kalau udah lewat sini, bawaanya mau naik darah aja, hak pengguna jalan diambil para pedagang, tak mungkin ditabrak, tapi liat lah pas pasan 1 mobil yang bisa lewat dari sini. Karena udah res minyak aku makany kupaksakan lewat sini kalau tidak tak mau aku,” tutur Simamora yang diwawancari dari dalam mobil saat berkendara dengan sedikit tampak emosi karena macatnya jalan.

Simamora berharap semoga pedagang ini diberi tempat berjualan yang memadai agar kendaraan yang melintas tidak terganggu akibat aktifitas berjualan. “Perlu lah dilebari lagi gedungnya itu biar banyak lagi yang bisa jualan, Satpol PP (Pamong Praja, red.) berjaga tiap hari lah, kalau ada yang melanggar ditindak cepat. Biar cantik Medan rumah kita ini” saran Simamora.[jo]

 

- Advertisement -

Berita Terkini