Curhatan Seorang Staf

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Maulida Hanim

MUDANews.com – Bukan salahku, bukan salahmu, semua benar adanya.

Tak ku pinta kau untuk menangis bersamaku, saat ajal menjemput orang yang kusayangi,
Tak ku pinta kau duduk bersamaku, berduka bersamaku, saat mayat orang ku sayangi terbujur kaku, dan menanti untuk segera dimakamkan.
Tak ku pinta kau untuk ikut hadir menyolatkan, dan menyaksikan pemakamannya.
Tak pula ku pinta ucapan duka cita darimu, karena kau tak dapat merasakan dukaku.

Tak ku pinta kau hadir untuk melihat aku yang sedang lemah tak berdaya saat sebuah kecelakaan menimpaku,
Tak ku harap kau datang, saat sakit yang teramat sangat menyerangku, hingga aku seperti melihat malaikat maut bersiap cabut nyawaku.

Kau tau ada saat aku mengalami semua.
Tak ku pinta padamu semua itu.
Aku begitu menghormatimu, hingga aku tak berani meminta semua itu padamu.

Aku sadari kelemahan yang ada padaku,
Aku sadari bahwa semua ini terjadi padaku tanpa bisa aku hindari.
Dan tak ku minta kau untuk mengerti atas apa yang terjadi padaku.
Karena kau tak ada bersamaku saat itu.
Tak ku minta kau untuk bisa menerima aku dengan segala keadaanku, karena kau tak bisa terima.

Wajar jika kau marah.
Karena kau tak mengerti.
Kau tak rasakan apa yang aku rasakan.
Dan kau tak ada bersamaku saat aku rasakan semua.
Dan aku berdoa, agar kau takkan pernah merasakan apa aku rasakan sekarang.

Aku adalah bandit, yang sering kali mengabaikan hal-hal diluar diriku, karena aku terlalu sibuk mengurus diriku sendiri.
Aku terlalu sibuk dengan apa apa yang di dalam diri, agar aku tak merepotkan orang lain diluar diri

Dan kau lah, orang lain itu.
Tak perlu ku sampaikan kepadamu, apa yang sedang ku rasakan.
Tak perlu semua orang tau tentang apa yang ku rasakan.

Hanya harapan agar apa yang menimpaku ini segera belalu. Dan akan ku ceritakan pada semua. Agar semua bisa memetik hikmahnya, dari rasa sakit yang aku alami.
Dan saat hari itu tiba, saat aku ceritakan tentang kisahku yang tak dapat kau terima, tentang keadaan yang tak bisa kau mengerti, semoga saat itu kau diberi umur panjang dan dalam keadaan sehat.

Agar kau dapat melihat dan pahami.
Aku lah orang yang kau anggap bandit itu.
Aku lah orang yang tak bisa kau terima itu.
Aku lah orang yang tak dapat kau mengerti itu.
Dan aku lah orang yang berusaha untuk tidak pernah berkeluh kesah terhadapmu atas sakitku.
Dan saat itu kau kan tau, betapa aku sangat menghormatimu,
Dan kau pun tau, betapa pedihnya apa yang kau lakukan padaku. Karena kau akan tau, bahwa apa yang kau pikirkan tentangku adalah salah.

Dan aku tak menyalahkanmu atas sikapmu.
Karena kau tak mengerti, dan kau tak pernah mau mengerti.
Aku ucapkan terimakasih atas semuanya.
Terimakasih atas semua pelajaran yang kau berikan.
Terimakasih telah hadir dalam hidupku.
Maafkanlah aku, yang tak bisa buatmu mengerti saat ini.
Maafkanlah aku yang tak mampu untuk menyampaikan apa yang ku rasakan sekarang.
Maafkanlah, karena aku pun telah memaafkanmu.

Semoga kau temukan damai, sebagaimana aku juga berdamai dengan semua keadaan ini. Terimakasih alhamdulillah

- Advertisement -

Berita Terkini