HARI GINI MASIH BETE!

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Muhammad Taufiq Lubis

MUDANews.com – Suasana hati bagai angin. Bisa datang dan pergi kapan saja. Kalau yang datang angin baik, rasanya semua aktivitas lancar-lancar saja. Namun, jika angin jelek yang muncul, boro-boro tersenyum manis melihat muka teman di sekitar saja sudah bete habis.

Gampangnya, mood itu gambaran suasana hati seseorang. Kalau suasana hati sedang baik atu positif, yang bersangkutan bakal terlihat bersemangat, ceria, dan menyenangkan. Sebaliknya, jika mood sedang negatif atau bete, seseorang terlihat seperti tidak bersahabat, cemberut, mudah kesal, dan sejenisnya. Terutama pada orang yang suasana hatinya mudah berubah.

Misalnya, ketika kita sedang putus cinta perasaan kita menjadi serba salah. gak di pikirkan nyatanya masih tetap kepikiran juga. Alhasil berdampak pada kinerja kita dikantor, seharusnya kita bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, gara-gara hal tersebut kita malas mengerjakannya.

Contoh diatas bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Mood dapat mempengaruhi bahasa tubuh. Kalau suasana hati sedang bagus, seseorang bisa menularkan enegi positif, kegembiraan, dan antusiasme kepada orang-orang disekitarnya. Namun, jika suasana hati sedang buruk, justru berpotensi menyebarkan energi negatif pada orang disekitarnya.

Mempelajari manajemen suasana hati perlu agar seseorang bisa mengelola perasaannya, sehingga relevan dengan situasi saat itu dan dapat bereaksi secara sesuai pula. Manajemen mood juga bagian dari kecerdasan emosional yang sangat menunjang pekerjaan.

Jaga Konsentrasi

Konsentrasi dianggap sebagai cara lain dan cukup ampuh untuk mengusir mood yang jelek. Namun, untuk mendapatkan konsentrasi tinggi, otak harus di latih misalnya dengan rajin membaca buku atau cerita fiksi, menonton film atau pementasan kesenian. Bagi yang hobi masak, sesekali cobalah resep masakan baru.

Musik klasik juga baik digunakan untuk meningkatkan suasana hati dan kemampuan belajar. Teorinya, proses belajar seseorang dapat ditingkatkan bila seluruh bagian otak ikut terangsang selama proses belajar tersebut. Itu sebabnya, banyak siswa yang menyadari, kemampuan pemahaman dan ingatan mereka ternyata bertambah bila diiringi musik klasik pada saat belajar. pada praktiknya, proses belajar menggunakan otak kiri, sedangkan musik menempati otak kanan.

karena kedua sisi otak sama-sama digunakan pda saat bersamaan, terciptalah sinergi atau kerja sama yang sangat baik. Berbagai keuntungan yang di peroleh, misalnya, daya ingat jadi lebih baik, pemahaman lebih tinggi, serta sikap mau menerima sesuatu secara lebih baik.

Dengan mengenali dan mengelola suasana hati dengan sebaik-baiknya, niscaya anda akan lebih mudah mengenali kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Intropeksi dan proyeksi diri kedepan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Pendek kata, manajemen mood merupakan salah satu kunci keberhasilan, baik di kantor maupun dalam kehidupan sehari-hari kita. Tak ada lagi kekisruhan dan hambatan berkomunikasi. Anda pun bisa leluasa berucap, “Selamat tinggal bete”.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini