Hakim Cinta

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Maulida Hanim

MUDANews.com – “Hakim Cinta, berpikirlah dengan Cinta, dan putuskan dengan Cinta.”

Si tejo dan si siti sudah menikah 20 tahun lamanya. Walau dulunya mereka menjalani kawin lari karena gada restu dari orang tua dan kluarga. Rumah tangga mereka baik baik saja, hingga anak pertama mereka kuliah.

Dan kini terjadilah pertengkaran dalam rumah tangga. Tiap kali bertengkar si siti bilang “cari aja wanita lain mas. Ceraikan aku mas.” Maksudnya ngancam. Padahal masih cinta. Apa wanita suka begitu ya?

Oke, ntar dulu bahas wanitanya. Takutnya kepanjangan tulisannya. Yang ingin saya bahas, sering kali dalam pertengkaran seperti ini kita dapati si tejo ceritakan kesalahan siti. Sedang si siti ceritakan salah si tejo. Hingga lupa saat romantis.

Pastinya dulu itu ada hal dari si tejo yang bikin siti tergila gila mabuk asmara dengan si tejo, begitu pun sebaliknya si tejo juga tergila gila mabuk asmara dengan siti, hingga mereka memutuskan kawin lari.
Mengapa bukan hal itu yang dikenang dan diceritain hingga rindu itu hadir lagi. Dan rumah tangga damai

Kita semua bisa jadi hakim yang kejam. Saat kebencian melanda jiwa, amarah memenuhi kepala, maka Tanpa belas kasih mencatat semua kesalahan orang lain tanpa melihat sisi baiknya. Ternyata pekerjaan malaikat pencatat kesalahan sdh lama kita ambil alih. Dan kita enggan untuk mengungkap kebaikannya. Walaupun sebenarnya kita tau sisi baiknya juga ada. Namun sengaja diabaikan, agar ego bisa dimenangkan.

Lalu dimana cinta itu ?
Ternyata amarah dan kebencian juga wajah cinta.
Namun sayang, pada kenyataannya tak seorangpun yang mau dihakimi.
Hingga saat kita mulai menghakimi, marah, dan membenci sikapnya yang kita anggap salah, maka akan ada tuduhan bahwa “kita gak cinta lagi” .

Dan sadisnya lagi, apapun yang kita pikirkan maka alam semesta kompak, berkonspirasi mendukung terwujudnya pikiran kita. Hingga saat kita mulai membenci seseorang, maka seluruh hal yang tidak kita sukai dari orang itu, akan di tampilkan oleh semesta. Hingga kita jadi tergila gila untuk mencaci, mencibir, dan tak ada alasan lagi untuk berdamai dan bicara cinta.

Kita akan bilang, “makin jijik aku sama dia. Ku kira dia bisa berubah, gak taunya makin parah.” Ini waktu ngomong gini, pasti lupa kalau dirinya sendiri juga pernah salah. Mungkin lebih parah lagi, dan lebih bobrok lagi. Dan inilah buktinya, bahwa kita gak perlu jadi orang suci untuk bisa menghakimi. Siapapun bisa. Kita yang pendosa ini juga jago dalam melihat dosa orang lain. Hehehe (istighfar)

Lain hal kalau kita merasa cinta, maka alam pun kompak berkonspirasi, menghadirkan semua hal yang kita sukai dari orang yang kita cinta. Hingga kita mabuk kepayang, tergila gila. Gak tenang kalau sehari gak jumpa dia. Welleh welleh….

Termasuk juga kata-kata si Siti yang bilang “cari aja wanita lain, ceraikan aku mas.” Maka alam semesta juga kompak secara otomatis berkonspirasi menghadirkan wanita lain, dan mendukung hal-hal yang menyebabkan perceraian.
Makanya kudu hati-hati cuy, nenek bilang ucapan itu doa. Nah, ini buktinya. Ternyata Tuhan sudah mengatur sistem, bahwa apa yang kita pikirkan akan mewujud.

Itulah hebatnya kerja perangkat ciptaan sang maha cinta yang disebut dengan “pikiran”. Seperti sistem canggih yang siap bekerja sesuai tombol hingga akhir masa.
Itulah maha dahsyatnya ciptaan Tuhan.
Hingga tak ada alasan bagi kita untuk berhenti memujiNya.

Kau yang masih suka membenci, apakah gerangan yang sedang kau pikirkan?
Bagaimana kah kau berpikir?
Sudahkah kau kenali dirimu hingga kau bisa mengenal Tuhanmu?
Yah….sudah lah.
Damai ya![jo]

- Advertisement -

Berita Terkini