Diserempet KA, Kakek Keturunan Tionghoa Tewas Bersimbah Darah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Percut Seituan – Warga Jalan Sampurno Ujung, Gang Gardu, Desa Sambirejo Timur, Percut Seituan, mendadak heboh.

Pasalnya, warga menemukan mayat kakek keturunan Tionghoa di pinggiran rel kereta Api, dengan posisi telungkup, Jumat (1/9/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.

Informasi yang diperoleh di lapangan, warga yang pertama kali menemukan mayat kakek itu adalah Wagimin (60), warga Jalan Lorong VII, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan. Saat itu, Wagimin berniat mencari rumput di seberang perlintasan Kereta Api.

“Waktu hendak mengarit rumput, saya melihat bapak itu tergeletak dengan posisi telungkup. Ketika saya dekati ternyata bapak itu sudah tewas dengan bagian kepala bersimbah darah,” kata Wagimin, ketika ditanyai di lokasi.

Melihat penemuan mayat itu, kemudian Wagimin melaporkan penemuannya ke Hermanto (43) selaku kepala dusun III. Selanjutnya, Hermanto meneruskan informasi itu ke Sekretaris Desa, dan kemudian bersama warga menuju lokasi penemuan mayat.

“Sesampainya di lokasi penemuan, ternyata benar ada mayat pria paruh baya tergeletak di pinggiran rel. Saya langsung melaporkan penemuan mayat itu ke Kepolisian Sektor Percut Seituan,” ungkap Hermanto.

Tak lama berselang, petugas Polsek Percut Sei Tuan, bersama Tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Kepolisian Resor Kota Besar Medan, tiba di lokasi. Identitas korban akhirnya diketahui bernama Hendra (50), warga Kuala, Kecamatan pekan Kuala, Kabupaten Langkat, dari kartu tanda penduduk korban yang ditemukan petugas dari saku celana korban.

“Korban keturunan warga Tionghoa, dan hasil pemeriksaan sementara korban tewas akibat diserempet Kereta Api. Hal itu dilihat dari bagian belakang kepala korban pecah dan mengeluarkan banyak darah, bagian atas kepala luka robek, dan jempol kiri korban putus,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Percut Seituan Inspektur Satu Philip Antonio Purba di lokasi penemuan.

Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit umum Pringadi Medan, guna dilakukan autopsi dan menunggu keluarga korban untuk menjemput jenazah korban.

“Informasi terakhir, anak korban sudah menuju rumah sakit Pringadi Medan untuk menjemput jenazah korban,” terang philip. Berita Medan, Fadli

- Advertisement -

Berita Terkini