Polisi Diminta Kerja Ekstra Ungkap Kasus Pembantaian di Mabar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Yogoy

MudaNews, Medan (Sumut) – Maraknya kriminalitas di Kota Medan akhir-akhir ini ternyata sudah masuk dalam pembahasan DPRD Sumut. Apalagi, belakangan Kota Medan digegerkan dengan pembantaian yang menewaskan satu keluarga kecuali seorang balita.

Beberapa waktu lalu, Komisi A DPRD Sumut bertemu dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Mereka membahas soal keamanan propinsi Sumut khususnya Kota Medan.

Sekretaris Komisi A Sarma Hutajulu begitu miris melihat angka kriminalitas yang tinggi. “Apa lagi kejahatan yang korbannya anak dan perempuan,” katanya.

Sarma menambahkan, Polda berjanji akan meningkatkan kualitas keamanan Kota Medan. Apabila personil tidak mencukupi, Sarma meminta polisi meningkatkan lagi partisipasi masyarakat untuk keamanan.

Ditanya soal kasus pembantaian satu keluarga di Mabar, Sarma meminta agar polisi dapat mengungkap kasus itu secepatnya. “Polisi kita minta usut sampai tuntas. Apalagi ada korbannya yang anak kecil. Pasti kan dia trauma sampai besar,” katanya.

Dia juga meminta, polisi juga memberi informasi kepada masyarakat tentang perkembangan penyidikan.

“Polisi harus pro aktif. Hasilnya harus di publikasi. Agar publik juga tahu seberapa cepat pokisi menangani kasus kriminal,” katanya.

Secara pribadi, Sarma meminta pelaku pembunuhan berencana di hukum seberat-beratnya. Tak tanggung – tanggung, Sarma meminta agar pelakunya di dihukum mati. “Karena apa yang dibuatnya sudah tidak manusiawi,” katanya.

Untuk Kinara, Balita yang berhasil bertahan hidup dari pembantaian itu, Sarma meminta agar Dinas Sosial lebih aktif lagi.

Bahkan, apabila Kinara tidak ada yang mengasuh lagi, dia harus jadi anak negara. “Pemulihan psikologis harus dilakukan. Dan kalau bisa dia jadi anak negara. Kecuali ada keluarga yang mengasuh,” pungkasnya.[rd]

- Advertisement -

Berita Terkini